TAJUKNASIONAL.COM Bentrokan militer Pakistan–Afghanistan di perbatasan kembali memanas. Puluhan orang tewas dan ratusan luka-luka, kedua negara saling tuduh sebagai pemicu.
Ketegangan antara Pakistan dan Afghanistan kembali memuncak setelah bentrokan bersenjata di perbatasan kedua negara menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya hingga Rabu (15/10).
Pertempuran sengit tersebut berlangsung di distrik Spin Boldak, Afghanistan tenggara, dan distrik Chaman, wilayah barat daya Pakistan.
Bentrokan dimulai sejak akhir pekan lalu dan memanas kembali pada Selasa (14/10) malam waktu setempat.
Kedua pihak saling menuduh sebagai pemicu konflik yang kini mengancam stabilitas kawasan Asia Selatan.
Pemerintah Afghanistan yang dikuasai Taliban menuding militer Pakistan sebagai pihak pertama yang melepaskan tembakan ke arah wilayah mereka menggunakan “senjata ringan dan berat.”
Insiden itu, menurut pihak Kabul, menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai lebih dari 100 orang.
“Pasukan kami membalas serangan tersebut. Dalam pertempuran itu, sejumlah besar tentara Pakistan tewas, beberapa senjata dan tank berhasil disita, serta instalasi militer mereka hancur,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara pemerintah Afghanistan, dalam pernyataannya.
Namun, versi berbeda disampaikan pihak Pakistan. Militer Islamabad menyatakan bahwa Afghanistan-lah yang lebih dulu menembaki pos militer dan daerah sekitarnya, menyebabkan empat warga sipil terluka.
Pakistan juga mengeklaim telah memberikan respons tegas terhadap serangan tersebut.
“Tuduhan bahwa Pakistan memulai serangan adalah kebohongan yang keterlaluan dan tidak berdasar, sama seperti klaim bahwa Taliban berhasil merebut pos dan peralatan militer kami,” demikian pernyataan resmi militer Pakistan yang dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata, 9 Warga Palestina Tewas Ditembak di Gaza
Militer Pakistan menyebut pihaknya berhasil menewaskan 15 hingga 20 anggota pasukan Afghanistan serta melukai beberapa lainnya.
Konflik di perbatasan dua negara tersebut telah berlangsung secara sporadis selama beberapa tahun terakhir.
Perselisihan terutama terjadi di sepanjang Perbatasan Durand Line, garis demarkasi sepanjang lebih dari 2.600 kilometer yang kerap diperdebatkan keabsahannya oleh kedua negara.
Meskipun bentrokan sempat terhenti pada Minggu (12/10) setelah adanya mediasi dari Arab Saudi dan Qatar, sebagian besar jalur perbatasan tetap ditutup hingga kini, menghambat arus barang dan warga yang biasa melintasi kawasan tersebut.
Afghanistan menyebut serangan balasan mereka sebagai bentuk peringatan terhadap pelanggaran berulang yang dilakukan Pakistan.