TAJUKNASIONAL.COM Amerika Serikat (AS) mengumumkan pengerahan sementara pasukan Angkatan Udara ke Ekuador dengan alasan memperkuat upaya pemberantasan perdagangan narkoba.
Langkah ini langsung menuai sorotan publik dan memicu kontroversi di dalam negeri Ekuador.
Pengumuman tersebut disampaikan Kedutaan Besar AS di Quito pada Rabu (17/12). Dalam pernyataannya, Kedubes AS menyebut bahwa pasukan militer Washington akan melakukan operasi bersama Angkatan Udara Ekuador di Pangkalan Udara Manta.
Menurut Kedubes AS, kerja sama militer ini bersifat jangka pendek dan difokuskan pada penguatan kemampuan Ekuador dalam menghadapi kejahatan narkotika lintas negara.
“Upaya bersama ini akan meningkatkan kapasitas militer Ekuador untuk memerangi teroris narkoba, termasuk penguatan intelijen dan kemampuan anti-perdagangan narkoba,” demikian pernyataan resmi Kedubes AS di Quito.
Baca Juga: Venezuela Siagakan 200 Ribu Tentara Hadapi Ancaman dari Amerika Serikat
Pasukan Amerika Serikat dikerahkan secara sementara dan menjalankan operasi dari Pangkalan Udara Manta.
Operasi ini berfokus pada penguatan pengumpulan intelijen serta pemantauan jalur-jalur perdagangan narkoba yang selama ini melintasi wilayah Ekuador.
Seluruh kegiatan tersebut dilakukan melalui kerja sama langsung dengan Angkatan Udara Ekuador dan diklaim bertujuan melindungi kepentingan keamanan bersama, baik bagi Ekuador maupun Amerika Serikat.
Presiden Ekuador Daniel Noboa diketahui merupakan sekutu dekat Presiden AS Donald Trump di kawasan Amerika Latin.
Noboa bahkan berupaya mencabut larangan konstitusional terkait keberadaan pangkalan militer asing di Ekuador, sebuah langkah yang mendapat penolakan luas dari masyarakat sipil.
Meski menuai kritik, Noboa menilai kehadiran militer AS penting untuk membongkar jaringan kartel narkoba yang dinilai semakin mengancam stabilitas negara.
Baca Juga: Amerika Serikat Kerahkan Kapal Induk, Ketegangan Regional Meningkat Tajam
“Operasi ini memungkinkan kami mengidentifikasi dan memutus jalur perdagangan narkoba serta menjinakkan pihak-pihak yang ingin menguasai negara,” ujar Noboa.
