Jumat, 24 Oktober, 2025

1 Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo: Awal Transformasi Bangsa dan Keberhasilan Diplomasi Dagang

TAJUKNASIONAL.COM Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bersama Kabinet Merah Putih genap berusia satu tahun.

Dalam periode awal kepemimpinannya, pemerintah menunjukkan langkah-langkah konkret menuju transformasi bangsa di berbagai bidang, terutama ekonomi dan diplomasi luar negeri.

Salah satu capaian strategis adalah tercapainya Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (Indonesia–EU CEPA) yang menandai babak baru hubungan ekonomi Indonesia dengan Eropa.

Baca Juga: Profil Teuku Riefky Harsya, Politikus Demokrat yang Kini Menjabat Menteri Ekonomi Kreatif di Kabinet Prabowo-Gibran

Langkah Awal Transformasi Bangsa

Sejak awal masa pemerintahan, Presiden Prabowo menegaskan komitmen untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui industrialisasi, hilirisasi sumber daya alam, dan peningkatan daya saing ekspor.

Program ini menjadi bagian dari visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan mandiri secara ekonomi.

Kebijakan pembangunan diarahkan untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dengan melibatkan sektor industri, pertanian, dan perdagangan internasional.

Pemerintah juga memperkuat kerja sama dengan mitra global untuk membuka peluang pasar baru bagi produk unggulan nasional.

Baca Juga: Presiden Prabowo dan Semangat Kebangkitan Nasional Lewat Maung Pindad

Politik Luar Negeri yang Progresif

Dalam bidang politik luar negeri, Presiden Prabowo Subianto menegaskan diplomasi Indonesia harus berlandaskan kepentingan nasional, kemandirian, dan keadilan global.

Pendekatan ini tercermin dari berbagai langkah strategis, salah satunya dalam penyelesaian Perjanjian Dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU-CEPA) yang telah dinegosiasikan selama hampir satu dekade.

Pada 13 Juli 2025, Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia.

Pertemuan tersebut menjadi momentum penting yang memperkuat arah kerja sama ekonomi antara kedua pihak dan membuka jalan menuju finalisasi IEU-CEPA.

Setelah 19 kali perundingan dalam sembilan tahun terakhir, akhirnya perjanjian Indonesia–EU CEPA resmi ditandatangani pada 22 September 2025.

Kesepakatan ini menjadi bukti nyata keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca Juga: 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Demokrat Harap Program Kopdes Merah Putih dapat Perhatian Khusus

Urgensi dan Dampak Ekonomi IEU-CEPA

Perdagangan barang antara Indonesia dan Uni Eropa mencapai lebih dari EUR 30 miliar per tahun pada 2023.

Indonesia mengimpor kendaraan bermotor, mesin industri, dan obat-obatan dari Eropa, sementara ekspor utama Indonesia meliputi minyak kelapa sawit, bijih tembaga, serta lemak industri.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini