TajukNasional Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendukung warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, dengan menyiapkan pembangunan hunian tetap (huntap).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa pemerintah tengah berupaya menyelesaikan sejumlah persoalan terkait lahan, pembangunan huntap, dan akses jalan.
“Beberapa masalah yang masih pending akan segera dituntaskan, seperti permasalahan lahan dan akses jalan ke huntap,” ujar Pratikno usai memimpin rapat tingkat menteri di Jakarta, Jumat (21/3).
Menko PMK berharap pembangunan huntap ini dapat berlangsung lancar tanpa menimbulkan masalah baru, baik sosial maupun lingkungan.
Pratikno menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian untuk memastikan semua langkah dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Selain itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan tambahan hunian sementara (huntara) untuk 450 kepala keluarga (KK). Saat ini, telah tersedia 90 kopel huntara yang masing-masing dapat menampung 5 KK.
“Kami juga akan membangun 50 kopel tambahan untuk menampung 250 KK,” kata Suharyanto.
Bagi warga yang memilih tinggal di tempat lain, pemerintah menyediakan dana tunggu harian sebesar Rp 600.000 per bulan selama enam bulan.
Di sisi lain, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikdasmen) Fajar Riza memastikan bahwa proses belajar mengajar tidak akan terganggu.
Kemendikdasmen berkolaborasi dengan dinas pendidikan setempat untuk memastikan pendidikan tetap berjalan melalui kelas darurat.
“Kami juga telah mengirimkan ribuan buku teks dan bacaan agar anak-anak tidak mengalami learning loss,” tutup Fajar.