Kamis, 24 April, 2025

Mulai dari Bahlil dan Hasan Nasbi Bikin Blunder, Pengamat Harap Presiden Prabowo Lakukan Reshuffle Pasca Lebaran

TajukNasional Pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah berjalan selama 150 hari kembali diwarnai polemik. Kali ini, kontroversi muncul setelah pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, terkait teror kepala babi yang diterima oleh jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana.

Menanggapi insiden tersebut, Hasan mengusulkan agar kepala babi yang menjadi teror itu dimasak saja, sebuah komentar yang langsung menuai kecaman dari berbagai pihak.

Salah satu yang menanggapi pernyataan tersebut adalah Co-Founder Forum Intelektual Muda, Muhammad Sutisna. Sutisna, yang juga seorang pengamat politik dan keamanan dari Universitas Indonesia, mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan Hasan Nasbi.

Menurutnya, sebagai bagian dari negara, Hasan seharusnya memberikan pernyataan yang solutif untuk melindungi kebebasan pers dan hak-hak warga negara, bukan malah berseloroh dengan cara yang tidak masuk akal.

“Pernyataan seperti itu sangat melukai kita semua,” ujar Sutisna dalam keterangan yang disampaikan pada Minggu (23/3) malam.

Sutisna juga menilai bahwa pernyataan Hasan Nasbi mencerminkan buruknya komunikasi dan kebijakan dalam struktur kabinet Prabowo-Gibran.

Ia mengingatkan polemik sebelumnya mengenai kebijakan gas elpiji 3 kg yang berpotensi memicu gejolak sosial, serta masalah tata kelola BBM oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang terbukti kurang efektif.

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, Sutisna mengingatkan para menteri dan pejabat kabinet untuk lebih berhati-hati dalam kebijakan dan komunikasi mereka, agar tidak memperburuk kondisi yang sudah ada.

Ia juga menyarankan Presiden untuk segera melakukan reshuffle kabinet pasca Lebaran, dengan mengganti pejabat yang sering bermasalah dan dapat merugikan pemerintah.

“Presiden harus segera mendeteksi siapa yang bermasalah, agar tidak merugikan citra pemerintah,” tegasnya.

Sutisna berharap reshuffle kabinet dapat memperbaiki situasi ekonomi dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah untuk mewujudkan visi dan misi pemerintahan yang lebih baik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini