Selasa, 29 Juli, 2025

Mengenal WHV, Program Kerja di Australia yang Tewaskan Sembilan WNI

TAJUKNASIONAL.COM – Program Work and Holiday Visa (WHV) yang selama ini dikenal sebagai jalur legal bagi pemuda Indonesia untuk bekerja sambil berlibur di Australia, kini menjadi sorotan.

Pasalnya, sejumlah kecelakaan lalu lintas yang menimpa peserta WHV asal Indonesia menyebabkan korban jiwa dan luka-luka dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, sedikitnya sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang mengikuti program WHV tewas dalam kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun 2023 dan 2024.

Selain itu, sepuluh WNI lainnya mengalami luka-luka dalam insiden serupa.

Baca Juga: Bantah Serang Jokowi, Sekjen Demokrat Sebut Hanya Fitnah Murahan dan Upaya Adu Domba

Korban yang meninggal di antaranya adalah Sophie Florence dan David Lim yang mengalami kecelakaan di New South Wales, serta Rosanti Dwi Septiyani dan Fina Febriyanti yang tewas di Australia Barat.

Sementara pada 2024 ini, setidaknya dua peserta WHV asal Indonesia kembali menjadi korban kecelakaan mobil.

Apa Itu WHV?

WHV (Working Holiday Visa) atau lebih dikenal sebagai Work and Holiday Visa, merupakan jenis visa yang memungkinkan pemegangnya tinggal sementara di negara tujuan, sambil bekerja dan menikmati masa liburan.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Australia yang telah berjalan sejak tahun 2009.

Visa WHV Australia diperuntukkan khusus bagi WNI berusia 18 hingga 30 tahun, dengan batas maksimal pendaftaran hingga sehari sebelum berusia 31 tahun.
Visa ini menjadi salah satu opsi menarik bagi generasi muda Indonesia yang ingin mendapatkan pengalaman internasional melalui program kerja dan pertukaran budaya.

Mengutip situs resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia, WHV adalah visa yang diberikan berdasarkan perjanjian bilateral antar-pemerintah dengan prinsip timbal balik.

Program ini juga membuka peluang bagi WNI untuk bekerja di berbagai sektor, terutama pertanian dan pariwisata.

Sayangnya, meningkatnya jumlah peserta WHV asal Indonesia sejak penambahan kuota oleh pemerintah Australia pada 2020 juga dibarengi dengan meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas.

Baca Juga: Hasil Penyelidikan Polda Metro Jaya Temukan Sidik Jari Arya Daru Pangayunan di Lakban, Simpulkan karena Bunuh Diri

Banyak peserta WHV bekerja di wilayah terpencil dan harus berpindah lokasi kerja secara mandiri, seringkali menggunakan kendaraan pribadi dengan standar keselamatan minim.

Meningkatnya korban membuat komunitas diaspora dan masyarakat Indonesia di Australia menyerukan adanya dukungan transportasi aman bagi para peserta WHV.

Beberapa kelompok juga meminta agar pemerintah Indonesia dan Australia memperkuat regulasi serta memberikan edukasi keselamatan berkendara sebelum keberangkatan.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini