TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah Aceh secara resmi meminta keterlibatan dua lembaga internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membantu penanganan pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Dua lembaga tersebut adalah United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF).
Permintaan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, di Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan bahwa keterlibatan lembaga internasional dinilai penting untuk memperkuat upaya pemulihan yang tengah berjalan.
“Pemerintah Aceh secara resmi juga telah menyampaikan permintaan keterlibatan beberapa lembaga internasional,” ujar Muhammad MTA.
Menurutnya, pemilihan UNDP dan UNICEF didasarkan pada pengalaman panjang kedua lembaga tersebut dalam penanganan bencana besar, khususnya saat Aceh dilanda tsunami pada 2004 silam.
Pengalaman tersebut dinilai relevan untuk mendukung pemulihan pascabencana saat ini.
“Permintaan keterlibatan lembaga internasional atas pertimbangan pengalaman bencana tsunami 2004, seperti UNDP dan UNICEF,” katanya.
Baca Juga: Menko Pangan Zulkifli Hasan Tinjau Banjir Aceh, Dengar Curhat Pilu Petani Bireuen
Selain menggandeng lembaga internasional, Pemerintah Aceh juga mencatat tingginya partisipasi relawan dan organisasi kemanusiaan dalam upaya tanggap darurat dan pemulihan bencana.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 77 lembaga telah terdaftar dalam Desk Relawan BNPB dan Posko Aceh, dengan total 1.960 relawan yang terlibat aktif di lapangan.
Puluhan lembaga tersebut berasal dari berbagai unsur, mulai dari NGO lokal, nasional, hingga internasional.
Pemerintah Aceh memperkirakan jumlah lembaga dan relawan masih akan terus bertambah seiring berjalannya proses pemulihan dan meningkatnya kebutuhan di wilayah terdampak.
“Kehadiran lembaga dan relawan ini diharapkan dapat memperkuat kerja-kerja kedaruratan dan pemulihan bencana yang sedang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan,” jelas MTA.
Baca Juga: Tinjau Banjir Aceh, Menko Polkam Djamari Terkejut Permukiman Warga Berubah Jadi 4 Sungai
Ia menambahkan, penanganan bencana di Aceh saat ini melibatkan banyak pihak, termasuk TNI, Polri, BNPB, BPBA Aceh, Basarnas, pemerintah kabupaten/kota, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, serta masyarakat Aceh secara mandiri.



