“Sudah ada yang pesan dari dinas, kampus, dan sekolah. Ada juga yang buat properti tari,” tambahnya.
Meski demikian, dibandingkan tahun lalu, permintaan tahun ini sedikit menurun karena sekolah-sekolah tidak lagi banyak memesan.
“Kalau tahun lalu bisa ratusan pokok, lebih dari 150 pokok. Tahun ini belinya paling 2–3 lidi per siswa,” ungkap Mama Fani.
Baca juga: Tenun Ikat Sintang, Kain Tradisional yang Sarat Makna dan Warisan Budaya
Manggar Jadi Bagian Tradisi HUT Kota Pontianak
Menjelang HUT Kota Pontianak, kerajinan manggar semakin diminati. Masyarakat tidak hanya membeli persediaan siap pakai, tetapi juga memesan manggar sesuai desain dan ukuran yang diinginkan.
Baca juga: Mengenal Tradisi Robo-Robo, Tradisi Makan Dijalan Oleh Masyarakat Melayu
Pemerintah Kota Pontianak bahkan mengimbau masyarakat untuk memasang manggar dan umbul-umbul dalam rangka memeriahkan HUT Kota Pontianak, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Walikota Pontianak No. 52 Tahun 2025.
Kerajinan manggar yang sederhana namun memikat ini tidak hanya menjadi simbol tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pengrajinnya, seperti Mama Fani, yang berhasil mengubah hobi menjadi usaha sampingan tahunan.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI



