“Kami memutus komunikasi antara perangkat yang terinfeksi dengan pelaku kejahatan siber,” ujar Microsoft, dikutip dari CNBC International.
Penegak hukum dari sejumlah negara juga turut ambil bagian. Departemen Kehakiman AS dan Europol telah menindak struktur pusat komando malware, sementara pusat keamanan siber di Jepang menangguhkan akses infrastruktur lokal terkait.
Sebelumnya, pada Maret 2025, Lumma sempat digunakan dalam serangan phishing yang menyamar sebagai layanan dari platform perjalanan Booking.com, dengan tujuan mencuri data sensitif milik pengguna untuk kepentingan keuangan ilegal.



