TAJUKNASIONAL.COM Perayaan Natal hampir selalu identik dengan dominasi warna merah dan hijau.
Kedua warna ini kerap menghiasi berbagai ornamen khas Natal, mulai dari pohon Natal, kaus kaki, pita, lilin, hingga rangkaian bunga.
Kombinasi tersebut tak hanya memperindah dekorasi, tetapi juga menyimpan sejarah dan makna yang panjang.
Identitas warna merah dan hijau dalam Natal ternyata berakar dari tradisi kuno di Eropa, jauh sebelum agama Kristen berkembang.
Salah satu yang paling berpengaruh adalah Festival Yule yang dirayakan oleh bangsa Nordik. Dalam perayaan musim dingin tersebut, masyarakat menghiasi rumah dengan tanaman holly dan ivy.
Baca juga: Peluang Bisnis Menjanjikan Menjelang Natal, Bisa Coba dari Kue Hingga Kartu Ucapan
Tanaman holly dikenal memiliki daun hijau yang tetap hidup di tengah musim dingin, serta buah kecil berwarna merah yang mencolok di antara salju. Perpaduan warna inilah yang kemudian menciptakan kesan hangat dan cerah di tengah dinginnya musim.
Tradisi serupa juga ditemukan pada bangsa Celtic yang menggunakan tanaman holly sebagai dekorasi untuk merayakan winter solstice atau titik balik matahari di musim dingin.
Bagi mereka, holly dianggap sebagai tanaman suci yang melambangkan perlindungan dan kekuatan alam.
Seiring menyebarnya agama Kristen ke Eropa, kebiasaan menghias rumah dengan tanaman holly kemudian berasimilasi dengan perayaan Natal.
Baca juga: Resep Roasted Chicken, Hidangan Favorit yang Selalu Hadir di Malam Natal



