Keseimbangan dan Kesetimbangan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi era SBY
Periode 2004-2014 menjadi tonggak bergulirnya kebijakan-kebijakan bidang kehutanan, lingkungan hidup, mitigasi perubahan iklim dan peran Indonesia dalam percaturan global penanggulangan perubahan iklim. Mengapa? Mari, saya jelaskan satu per satu. Pada masa SBY, terdapat lima benchmarks yang sangat nampak jelas bagi kita semua:
1. Moratorium Hutan Primer & Gambut (2011); Menghentikan izin baru di hutan primer dan gambut seluas ± 65 juta hektar dan upaya ini diakui dunia sebagai kebijakan strategis penahan laju kerusakan hutan.
2. Penguatan Tata Kelola melalui REDD+ & Satgas REDD+; LoI dengan Norwegia (2010) terkait penurunan emisi berbasis hutan (pertama di dunia) dan membangun Sistem MRV, One Map Initiative, dan transparansi data kehutanan.
3. Penurunan laju deforestasi dibanding era sebelumnya; tren penurunan deforestasi terlihat setelah 2008–2013 (lebih rendah periode 1990–2003).
4. Penataan Batas Kawasan Hutan (Tata Batas) terbesar dalam Sejarah; hingga 2014, Indonesia menetapkan & menata batas kawasan hutan lebih dari 40 juta ha (capaian administrasi di bidang planologi kehutanan yang sangat penting).
5. Pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI); percepatan HTI pulp & paper dengan sistem sustainability, menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen pulp terbesar di dunia. Program ini menciptakan puluhan ribu lapangan kerja, berkontribusi besar pada ekspor non-migas dan mendorong hilirisasi industri kertas nasional.
Gambar 1 Panel gambar: a) perubahan tingkat deforestasi dari tahun 1990 s.d. tahun 2024, b) kejadian kebakaran hutan 1998-2025, dan c) Kejadian bencana alam tahun 2008-2024
Jadi, menarik benang merah dari gambar yang beredar luas di media sosial yang seolah menggiring opini bahwa dalam periode antara tahun 2004 dan 2014, periode kepemimpinan Presiden SBY memberikan hutan dan lahan 55 juta hektar pada korporasi adalah sangat menyesatkan dan menjadi sumber fitnah di tengah masyarakat Indonesia.
Karena di sisi lain, program dan kebijakan selama periode tahun 2004-2014, terutama terkait pemanfaatan mineral dan batu bara, setidaknya ada lima butir penanda penting selama periode Kepresidenan SBY, yaitu:



