Situasi menjadi unstoppable. Dunia hanya bisa menunduk. Inilah salah satu penyebab dunia tidak kunjung damai.
Seketika saya teringat pada perbincangan SBY di siniar “Endgame” yang dipandu Gita Wirjawan baru-baru ini.
Puluhan tahun lalu, sejak menjabat Presiden ke-6 RI, SBY sudah melancarkan kritik tajam dan berani.
SBY menyebut tatanan global saat ini timpang dan tidak adil. Yang kuat kebal hukum, yang lemah tak berdaya. Dunia dikuasai oleh hukum rimba: the might is right.
SBY juga sudah bertegas-tegas. Selama hak veto di PBB masih menjadi tameng, maka tatanan global tak akan pernah berpihak pada keadilan.
Yang terjadi bukanlah kolaborasi antarbangsa, melainkan kompetisi kekuasaan yang merugikan umat manusia, yang mengancam perdamaian dunia.
Sudah saatnya kita bertanya. Apakah dunia memang masih ingin bertahan dengan tatanan lama yang timpang ini? Atau justru, seperti yang dikatakan SBY, kita perlu menata ulang dunia dengan cara yang lebih jernih, lebih adil, dan lebih beradab?