Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar berpidato pada peringatan Hari Lahir Pancasila—beliau mengguncang nurani bangsa! Di tengah gegap gempita upacara kenegaraan, Presiden dengan lantang menyerukan: cukup sudah menjadikan Pancasila hanya sebagai slogan hampa.
Kini saatnya menjadikannya roh utama dalam setiap keputusan, tindakan, dan arah bangsa.
Apa yang disampaikan Presiden bukan basa-basi politik. Ini adalah ajakan untuk revolusi moral! Negara ini terlalu lama dikoyak oleh praktik kotor, oleh pejabat yang lupa sumpahnya, oleh mental korup yang menghisap darah rakyat.
Prabowo tidak berbicara untuk pencitraan—ia memberi ultimatum. Bagi para pejabat yang tak sanggup memikul tanggung jawab, lebih baik mundur sebelum dicopot!
Baca juga: Presiden Prabowo Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Serukan Komitmen Memperkokoh Ideologi Negara
Inilah titik balik sejarah. Di tengah tekanan geopolitik global, disrupsi teknologi, dan ancaman manipulasi dari dalam negeri, Indonesia butuh fondasi yang kuat. Dan fondasi itu adalah Pancasila—bukan hanya di bibir, tapi di hati dan perbuatan.
