Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai ketua umum Partai Demokrat mampu membawa elektabilitas semakin tinggi partai yang dipimpinnya. Hal ini tentu menjadi ketakutan dari lawan politk.
Apalagi AHY saat ini digadang-gadang menjadi Cawapres Anies Baswedan. Tentunya serangan lawan politik dan buzzerp semakin gencar saja terhadap ketum Partai Demokrat ini. Merekapun hampir setiap hari membuat trending topik dengan hastag #AHYpolitikusGagal bahkan #AHYGagaldipolitikGagaldiTNI dengan meme hoaks menghiasi media sosial.
Apa yang mereka sampaikan tentunya jauh dari fakta sebenarnya. AHY adalah pemimpin muda yang sarat akan prestasi baik di TNI ataupun di dunia politik.
AHY lahir di Bandung 10 Agustus 1978, merupakan anak pertama dari mantan Presiden RI ke – 6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Edhie Baskoro Yudhoyono.
Pada tahun 1997, AHY lulus dari SMA Taruna Nusantara dengan predikat terbaik. Pria yang pernah menjadi ketua OSIS ini pun memperoleh Garuda Trisakti Taruna Emas. Prestasi yang pernah ditorehkan nya itu membuatnya semakin bertekad mengikuti jejak sang ayah. Ia pun melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Prestasi demi prestasi terus diraih oleh AHY, baik di bidang Akademik, kepribadian, maupun jasmani. Lagi- lagi AHY memperoleh penghargaan Trisakti Wiratama pada tingkat I dan II. Hal tersebut membuatnya terpilih menjadi sebagai Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer di tahun 1999. Setahun kemudian, AHY pun lulus dengan predikat terbaik dengan memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan Medali Adhi Makayasa pada bulan Desember tahun 2000.
Belum puas dengan pendidikannya, AHY mengikuti kursus di Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan menjadi lulusan terbaik Combat Intel 2001.
Pada tahun 2005 AHY berhasil menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar Master of Science in Strategic Studies, Nanyang Techonological University.
Setelah meniti karier 16 tahun di TNI Angkatan Darat (TNI AD), serta sukses di pendidikan, maupun Militer dengan pangkat terakhir Mayor, AHY kembali bertaruh dengan kehidupan barunya. AHY memilih terjun ke dunia politik praktis dengan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017 -2022.
Pada pemilihan Gubernur DKI 2017 tersebut, AHY berpasangan dengan Sylviana Murni, berhadapan dengan kandidat lain yaitu Ahok – Djarot yang didukung PDIP, Golkar, Hanura, dan Nasdem, serta pasangan Anies – Sandi, yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKS . Pada pilgub DKI ini, AHY kalah di putaran pertama dikalahkan oleh pasangan Anies-Sandi dan Ahok- Djarot.
Kekalahan AHY di pilgub ini bukan malah meredupkan semangat dan karier beliau, justru AHY kembali ditunjuk oleh Partai Demokrat sebagai komandan tugas bersama (KOGASMA), untuk menghadapi Pileg, dan Pilpres 2019. Terbukti AHY menunjukkan kemampuannya dengan menaikkan jumlah suara pemilih Partai Demokrat.
Atas keberhasilan AHY di pileg dan pilpres sebagai KOGASMA, seluruh kader Partai Demokrat se-Indonesia mengusung dan mendorong AHY untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat masa bakti 2020 -2025. Pada tanggal 15 Maret 2020 dalam Kongres ke V Partai Demokrat, AHY terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat masa Bakti 2015-2020 yang juga merupakan Bapak dari AHY.
Setelah dipilih, dilantik, dan ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY kembali dihadapkan dengan masalah ditubuh Partai Demokrat. Puncaknya pada tanggal 05 Maret 2021, terjadi Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK- PD), gerakan ini dipimpin oleh seorang Jenderal mantan Panglima TNI yang sangat dekat dengan kekuasaan bernama Moeldoko dan bahkan memiliki jabatan yang sangat strategis di pemerintah sebagai Kepala Staf Presiden (KSP).
KSP Moeldoko mengajak beberapa kader Partai Demokrat yang sudah dipecat untuk merebut secara paksa Partai Demokrat yang dipimpin oleh AHY.
Pada tanggal 05 Maret 2021, di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, KSP Moeldoko diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tanpa menjalankan mekanisme partai sebagaimana mestinya atau bisa disebut ilegal.
Hal ini tidak membuat Ketua Umum Partai Demokrat yang sah AHY gentar terhadap gerakan yang dilakukan oleh KSP Moeldoko.
Terbukti pada tanggal 31 Maret 2021, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly menolak hasil KLB KSP Moeldoko.
Dengan ditolaknya hasil KLB yang dilakukan KSP Moeldoko dan gerbongnya, membuktikan bahwa sebuah pangkat dan jabatan seseorang tidak jadi tolak ukur sebuah kesuksesan dan keberhasilan.
AHY menunjukkan kualitas dirinya sebagai salah satu tokoh muda terbaik Indonesia dengan segudang prestasi yang sudah diraih. Wajar jika lawan politik begitu takut dan silau dengan prestasi AHY.
AHY bahkan dijadikan rule model oleh anak muda Indonesia untuk terjun ke dunia politik. Banyak mahasiswa, artis, bahkan para pelajar yang baru lulus SMA untuk terjun dunia politik karena terinspirasi oleh AHY.
Eko JhonesÂ
Wasekjen AHY Football Club