Jumat, 31 Januari, 2025

Tolak Usulan Duet Anies Baswedan dan Mahfud Md, Irwan Fecho: Bukan Simbol Perubahan Tapi Bagian Rezim

TajukPolitik – Wasekjen DPP Partai Demokrat Irwan Fecho menolak usulan duet Anies Baswedan dan Mahfud Md yang disampaikan Guru Besar Ekonomi Politik Didik J Rachbini.

Dirinya menilai Mahfud tak merepresentasikan simbol Perubahan.  Menurutnya, Mahfud tak memiliki visi yang sama dengan Anies dan Demokrat.

“Sederhananya beliau itu bukan simbol perubahan tapi bagian dari rezim berkuasa saat ini, bukan kader partai Koalisi Perubahan dan Persatuan dan yang pasti visinya tidak sama dengan visi Anies Baswedan dan Partai Demokrat,” kata Irwan, Selasa (11/4).

Irwan mengungkit isi piagam deklarasi KPP yang memandatkan capres Anies Baswedan memilih cawapresnya sendiri. Namun, Irwan tak terpikirkan sama sekali apabila Anies diduetkan dengan Mahfud.

“Seperti yang termaktub dalam piagam Koalisi Perubahan dan Persatuan, Partai Demokrat telah memberi mandat kepada capres untuk memilih calon pasangannya. Clear and clean di situ,” ujar Irwan.

“Terkait usulan Anies-Mahfud, jika saya ditanya apakah Demokrat mempertimbangkan pasangan itu? Tentu tegas saya katakan bahwa memikirkannya saja tidak,” imbuhnya.

Irwan menekankan pihaknya tetap mendukung Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi cawapres Anies.

“Dari Demokrat kami menawarkan Ketum AHY untuk menjadi pendamping mas Anies Baswedan,” katanya.

Sebelumnya, Guru Besar Ekonomi Politik Didik J Rachbini merespons pandangan budayawan sekaligus pengamat politik Eros Djarot yang bicara potensi Mahfud Md jadi cawapres di 2024. Didik sepakat soal Mahfud bisa menjadi kuda hitam cawapres 2024.

Terkait Eros yang mengusulkan Mahfud menjadi cawapres Ganjar Pranowo, Didik menilai hal itu sah-sah saja. Namun menurut Didik, usulan duet Ganjar-Mahfud tidaklah mudah dan sulit ditebak. Sebab, lobi-lobi partai politik yang kuat memutuskan capres dan cawapres.

Didik lantas mengusulkan pasangan lain yakni Anies Baswedan dan Mahfud untuk menjadi alternatif lain. Anies-Mahfud lebih memungkinkan dibandingkan Mahfud jadi Cawapres dari capres yang diusung PDIP.

“Jika masuk ranah PDIP tidak mudah Mahfud pun bisa menjadi alternatif sebagai pendamping Anies dengan alasan yang sama, yakni antikorupsi. Keduanya alternatif pasangan Anies-Mahfud merupakan mesin double gardan untuk memberantas korupsi yang mendarah daging di negeri ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/4).

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini