Tajukpolitik – Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, mengganggap kritikan PDIP kepada pemerintahan Jokowi hanya sebatas pepesan kosong dan hanya berani menggerutu di belakang layar.
Hal tersebut ia sampaikan menanggapi berbagai kritikan yang dilontarkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terhadap pemerintahan Jokowi.
Saiful menilai PDIP akan dianggap publik sebagai partai politik yang tidak konsisten dalam menentukan arah partai ke depan. Karena, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu terus mengkritik Presiden Jokowi, akan tetapi masih menjadi bagian rezim itu sendiri.
Menurut Saiful, publik pun akan menilai jika yang dilakukan oleh PDIP hanya sebatas pepesan kosong belaka. Saiful pun menantang PDIP untuk menjadi partai oposisi pemerintah.
“Kalau berani tunjukkan dengan langkah-langkah nyata, misalnya dengan menjadi oposisi pemerintah,” ujar Saiful, Kamis (30/11).
Karena, menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, posisi yang terjadi saat ini blunder dan membuat bingung simpatisan PDIP. Bahkan, mengarah kepada ketidakjelasan dukungan.
“Di satu sisi keras kepada pemerintahan Jokowi, tapi di sisi yang lain masih sebagai partai pendukung pemerintah, jika begitu posisi sebenarnya di mana? Ketidakjelasan itulah yang akan mengakibatkan posisi PDIP dinilai oleh publik tidak konsisten dalam menentukan arah partai ke depan,” tutup Saiful.
Untuk diketahui, beberapa waktu belakangan ini PDIP sangat rajin mengkritik pemerintahan Jokowi. Seperti yang terbaru Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengatakan saat ini pemerintahan sudah seperti neo orde baru (orba).
Sebelumnya, calon presiden yang diusung oleh PDIP, Ganjar Pranowo, juga mengkritik pemerintahan Jokowi yang jelek di bidang hukum dan memberikan nilai 5.
Selain itu, beberapa petinggi PDIP lainnya pun saat ini kerap mengkritik Jokowi beserta keluarganya.