Rabu, 16 Oktober, 2024

Tidak Banyak yang Tahu, Ini Pencapaian Makroekonomi Indonesia Era SBY

TajukPolitik – Selama 10 tahun berkuasa, Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mencetak prestasi besar di bidang ekonomi dengan membawa Indonesia ke dalam kelompok 20 ekonomi utama atau G20.

Bank Dunia bahkan mengelompokkan Indonesia ke dalam 10 besar ekonomi dunia berdasarkan daya beli masyarakat.

Salah satu prestasi terbaik dari pemerintahan SBY berhubungan dengan fundamental makroekonomi: utang luar negeri Indonesia menurun secara mengesankan, cadangan devisa meningkat dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto tahunan solid.

Utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dipangkas habis pada masa pemerintahan SBY. Utang Indonesia kepada IMF pasca reformasi, pada tahun 2000 sebesar 11 Miliar dolar Amerika Serikat.

Dua tahun setelah memimpin Indonesia, pada tahun 2006 Presiden SBY berhasil melunasi utang Indonesia pada IMF sebesar 7,8 miliar dolar Amerika Serikat.

Bahkan, pada kunjungan pemimpin IMF pada 2012, IMF berharap Indonesia bisa ikut menaruh dananya di IMF karena Indonesia telah menjadi anggota G20, dengan predikat nomor 16 ekonomi besar dunia. Indonesia bangkit dan setara dengan negara ekonomi maju lainnya. Bangkit dari negara penerima donor menjadi negara pendonor.

Dikutip dari laman resmi IMF, Minggu (22/5/2022), Indonesia memiliki jumlah aset sebesar SDR 4.648,4 juta di IMF. Apabila dicairkan, jumlah SDR ini setara dengan 6,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 93,9 triliun (kurs saat ini Rp 14.600). SDR adalah singkatan dari Special Drawing Rights atau Hak Penarikan Khusus yang berasal dari dana yang disuntik negara anggota ke IMF.

Dalam hal rasio utang, terjadi penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB). Rasio utang pemerintah yang pernah mencapai 88% PDB pada 2000, dapat diturunkan menjadi 24,70% pada 2014.

selain itu, pencapaian SBY juga bisa dilihat dari cadangan devisa Indonesia yang mencapai rekor tertinggi sepanjang republik berdiri pada Agustus 2011, yaitu sebesar 124,5 miliar dolar Amerika Serikat. Ini tentu pencapaian yang luar biasa bila dibandingkan dengan cadangan devisa tahun 2004 yang baru sekitar 36,3 miliar dolar Amerika Serikat.

Pencapaian SBY dalam pembangunan ekonomi ini tidak bisa dilepaskan dari strategi empat pilar pembangunan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), menyediakan lapangan kerja (pro-job), mengentaskan kemiskinan (pro-poor), dan melestarikan lingkungan (pro-environment).

(dcn)

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini