TajukPolitik – Pegiat media sosial sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menyangsikan hasil survei yang menempatkan Ganjar Pranowo sebagai capres terkuat yang akan memenangkan pilpres 2024. Ia menduga, tingginya elektabilitas Ganjar sampai disebut bisa menang satu putaran adalah penggelembungan angka.
“Pembusukan itu pertama-tama biang keladinya adalah opini publik yang bukan berasal dari publik. Tapi direkayasa oleh lembaga survei itu,” kata Rocky Gerung dalam bincang-bincang santai bersama jurnalis senior Hersubeno Arief di kanal Youtubenya dikutip, Senin (26/12).
Seperti diketahui sejumlah lembaga survei selalu menempatkan nama Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi sebagai capres 2024. Di susul kemudian Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Seperti lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terkait bakal calon presiden (capres) 2024. Nama Ganjar Pranowo masih menempati posisi teratas, sementara nama Anies Baswedan mengeser nama Prabowo Subianto di nomor urut dua.
Survei Poltracking ini dilakukan pada 21-27 November. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.
Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Margin of error +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka langsung.
Ganjar Pranowo 28,3%
Anies Baswedan 24,9%
Prabowo Subianto 23,1%
Tidak tahu/tidak jawab: 9,3%
Survei terbaru dari lembaga Charta Politika Indonesia pada Kamis 22 Desember 2022, bahkan menyebut jika Pilpres digelar saat ini, Ganjar Pranowo berpotensi menang satu putaran.
Menurut survei ini, elektabilitas Ganjar Pranowo sangat tinggi mencapai 42,8 persen. Disusul Anies Baswedan 28.1 persen dan Prabowo Subianto 23.9 persen.
Menurut Rocky, saat ini yang punya tim atau lembaga survei yang valid adalah Partai Golkar dengan metodelogi yang jelas.
Jadi, hemat dia, Golkar memiliki data yang jelas soal elektabilitas bakal calon presiden saat ini. Baik itu Puan Maharani maupun Ganjar Pranowo.
“Golkar betul, bahwa PDIP akhirnya berkelahi. Semua orang tahu bahwa perkelahian itu juga baik Golkar sebutkan atau enggak sebutkan? Maka orang akan tahu bahwa itu gara-gara Ganjar dan PDIP panas terus di dalam,” tukasnya.