Jumat, 31 Januari, 2025

Sindir Survei Ganjar Naik Seiring Banjir Jateng, Akademisi: Sayangnya Kata Pak Mahfud Survei Bisa Dibayar

TajukPolitik – Akademisi Universitas Negeri Malang, Tatok Sugiarto sindir hasil survei Ganjar Pranowo sama dengan kondisi banjir saat ini sedang terjadi di Jawa Tengah yang terus naik.

“Pokoknya semua survei Ganjar naik seperti naiknya air di Jateng,” ujar Tatok Sugiarto dikutip dalam akun Twitter pribadi miliknya, yang dikutip tajuknasional.com Selasa (10/1).

Tak hanya itu, Tatok Sugiarto pun mengungkit kembali pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang pernah menyebut soal adanya kemungkinan lembaga survei dibayar demi mendapat hasil yang diinginkan.

“Sayangnya kata Pak Mahfud Survei bisa dibayar,” imbuh Tatok Sugiarto.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kerap muncul sebagai salah satu tokoh yang diperhitungkan sebagai calon presiden (capres) 2024 di berbagai lembaga survei dengan raihan elektabilitas yang tinggi.

Sebelumnya, dalam survei Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI), Ganjar berhasil memuncaki posisi sebagai tokoh capres dengan elektabilitas tertinggi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar berada di posisi teratas dari simulasi semi terbuka terhadap 10 nama.

Ganjar dengan suara 31,5 persen, kemudian disusul dengan bakal capres Nasdem Anies Baswedan dengan 24,4 persen, lalu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 21,4 persen.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,7 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 2,0 persen, dan Menteri BUMN Erick Thohir (1,6 persen).

Kemudian, Ketua DPR Puan Maharani (1,6 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (1,3 persen), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,7 persen), dan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin (0,5 persen).

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan alias Gus Umar, angkat suara soal banjir yang ada di Jawa Tengah (Jateng).

Gus Umar melihat, ada perbedaan yang di antara Jateng dan DKI Jakarta. Terlebih, pada 2 sosok pemimpnya. Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Adapun Anies, meskipun telah selesai masa jabatannya di Jakarta. Namun, masih kerap diserang oleh oknum tidak bertanggungjawab. Khususnya, ketika terjadi banjir.

Kalau banjir di jakarta yang disalahkan Anies Baswedan,” ujar Gus Umar, dikutip dari unggahan twitternya, @UmarHasibuan24 (8/1/2023).

Tambah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu, hal berbeda dan berbanding terbalik terjadi di Jateng. Orang tidak akan menyalahkan Ganjar, tapi cuacanya.

“Kalau banjir di jateng yang disalahkan cuaca dan hujan. Gokil bukan?,” tandas Gus Umar.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini