TajukNasional Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan meluncurkan badan pengelola investasi Indonesia, Daya Anagata Nusantara (Danantara), pada Senin (24/2/2025) mendatang.
Danantara diproyeksikan menjadi pilar utama dalam pengelolaan investasi sumber daya alam dan aset negara untuk proyek berkelanjutan.
Dalam pidatonya saat puncak perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra pada Minggu (16/2/2025), Prabowo mengusulkan agar seluruh mantan presiden Indonesia ikut serta sebagai pengawas pelaksanaan Danantara.
Ia menilai keterlibatan para mantan kepala negara dapat memastikan badan ini tetap transparan dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
“Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya meminta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini,” ujar Prabowo.
Selain mantan presiden, Prabowo juga ingin melibatkan organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), untuk turut mengawasi jalannya investasi tersebut.
“Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, Muhammadiyah, bahkan KWI dan lainnya ikut mengawasi. Supaya ini benar-benar menjadi dana rakyat, untuk anak-anak dan cucu-cucu kita,” tambahnya.
Dalam forum internasional World Government Summit di Dubai pada Kamis (13/2/2025), Prabowo mengungkapkan bahwa Danantara akan fokus pada investasi di sektor energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Dengan total aset kelolaan mencapai 980 miliar dolar AS atau sekitar Rp14 ribu triliun, badan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
Untuk tahap awal, Danantara akan mengelola dana sekitar 20 miliar dolar AS dan menjalankan 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar.
“Saya sangat optimistis, Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh,” pungkas Prabowo.