TajukNasional Dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pencapaian signifikan dalam penurunan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia telah turun tajam menjadi 0,83 persen pada tahun 2024, sementara tingkat kemiskinan umum menurun menjadi 9,03 persen.
Jokowi juga menyoroti penurunan angka pengangguran yang mencapai 4,8 persen pada tahun 2024, mencerminkan kemajuan dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
“Kami terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berorientasi pada kebutuhan lokal, termasuk jalan tol, jalan nasional, bendungan, irigasi, pelabuhan, bandara, serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” ujar Presiden Jokowi.
Pemerintah juga fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing melalui reformasi pendidikan dan sistem kesehatan, serta penguatan jaring pengaman sosial.
Program Indonesia Pintar telah memberikan bantuan pendidikan kepada sekitar 20 juta siswa per tahun, sedangkan Program KIP Kuliah dan Bidik Misi menjangkau 1,5 juta mahasiswa.
Selain itu, beasiswa LPDP diberikan kepada sekitar 45 ribu mahasiswa.Di sektor kesehatan, perbaikan signifikan juga terlihat. Angka kematian bayi turun dari 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran pada tahun 2023. Prevalensi stunting menurun dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen pada tahun 2023.
Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkat pesat dari 133 juta menjadi 273 juta pada 2024, dengan separuh dari jumlah tersebut adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dalam membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan inklusif.