TajukPolitik – Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
“Saya sangat sedih mendengar tentang meninggalnya teman baik saya, mantan PM Jepang Shinzo Abe. Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya dan memberikan doa yang tulus untuk Ibu Akie Abe (sahabat mendiang Ani Yudhoyono) dan keluarga di saat duka ini. Semoga Tuhan memberikan kekuatan untuk dia dan keluarga,” tulis SBY di akun resmi Twitter-nya pada Jum’at malam.
SBY menyebut Abe sebagai seorang pemimpin besar bagi Jepang, bahkan dunia. SBY mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang baik dengan Abe saat keduanya menjabat sebagai pemimpin negaranya masing-masing.
“Selama menjabat, kami bekerja sama erat dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dan isu-isu ekonomi global, perubahan iklim, geopolitik, demokrasi, dan hak asasi manusia,” kata SBY.
SBY mengecam tindakan penembakan Shinzo Abe yang terjadi saat mantan PM itu berkampanye.
“Tidak ada tempat untuk tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Jepang adalah negara yang menegakkan supremasi hukum. Saya yakin kejadian ini akan segera terungkap dan membawa keadilan bagi keluarga,” katanya.
I am deeply saddened to hear about the passing of my good friend, former Japanese PM Shinzo Abe. My deepest condolences & sincerest prayers for Mrs. Akie Abe (good friend of the late Ani Yudhoyono) & family at this time of sorrow. May God grant her & the family the strength *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) July 8, 2022
Shinzo Abe meninggal dunia pada usia 67 tahun setelah ditembak seorang pria ketika berkampanye di Prefektur Nara.
Pelaku yang bernama Yamagami Tetsuya (41) menembaki Abe dari belakang dengan senjata rakitan sendiri. Tetsuya diketahui merupakan mantan Marinir Angkatan Laut dan Pasukan Bela Diri Jepang hingga 2005.
Insiden penembakan terhadap Abe merupakan pembunuhan pertama terhadap seorang pejabat atau mantan perdana menteri Jepang sejak zaman militerisme sebelum perang di tahun 1930-an.
Berbicara sebelum pengumuman meninggalnya Shinzo Abe, Perdana Menteri Fumio Kishida sangat mengutuk penembakan itu.
Sementara rakyat Jepang dan para pemimpin dunia terkejut atas insiden penembakan yang menewaskan Shinzo Abe di negara yang jarang terjadi kekerasan politik serta ketatnya kontrol senjata.
Polisi mengungkap pengakuan Tetsuya kepada penyelidik, di mana ia mengaku dirinya tidak puas dengan pemerintahan mantan perdana menteri Jepang itu. Bahkan, pelaku juga mengaku memang berniat membunuh Abe.
Sumber investigasi mengatakan bahwa senjata yang disita di tempat kejadian tampaknya merupakan buah rakitan tangan Tetsuya. Senjata itu yang diduga dipakai untuk menembak sosok perdana menteri terlama di Jepang itu.
Video yang diambil oleh reporter NHK turut menunjukkan detik-detik penembakan. Tampak petugas keamanan acara acara menangkap seseorang.
Kondisi Abe sendiri terakhir dikabarkan sedang kritis. Ia mengalami pendaharan dan henti jantung. Pejabat darurat mengatakan Abe tampaknya tidak memiliki tanda-tanda kehidupan.
Polisi mengatakan bahwa mantan perdana menteri tampaknya telah ditembak di sekitar dada dan lehernya. Abe juga terlihat ditembak dari belakang oleh pelaku.
Sebagai informasi, Abe berada di kota itu untuk mendukung seorang kandidat dalam pemilihan Majelis Tinggi akhir pekan ini.