TajukPolitik – Nama Raffi Ahmad menjadi trending di platform Twitter sejak Senin karena perusahaannya, RANS Entertainment diduga jadi penyelenggara acara “Relawan Nusantara Bersatu” yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Dalam video yang dibagikan di akun Instagramnya, Raffi mengungkapkan bahwa ia bangga RANS bisa terlibat di acara sebesar itu.
“Alhamdulillah 150 ribu orang datang, RANS yang bikin, keren! Nusantara Bersatu, mantap untuk Pak Presiden. Ini lebih dari piala dunia gaes, Pak Jokowi,” tutur Raffi dalam akun Instagramnya yang dilihat tajuknasional.com Selasa (29/11).
Namun, berbeda dengan rasa bangga yang dirasakan oleh Raffi, para netizen justru merasa tidak suka akan keterlibatan perusahaan media itu. Mereka menilai RANS tidak bijaksana karena menggelar acara di Stadion Gelora Bung Karno.
Pasalnya, beberapa saat yang lalu, Menteri Olahraga mengumumkan bahwa Stadion GBK dan semua gedung di sekitarnya tidak boleh digunakan selama persiapan Piala Dunia U-20 yang akan terselenggara tahun depan. Hal ini membuat netizen mengecam gelaran Nusantara Bersatu, yang berimbas pada kecaman untuk Raffi dan RANS Entertainment sebagai penyelenggara.
Bentuk ketidaksukaan ini juga ditunjukkan oleh netizen dengan ancaman akan memboikot Raffi Ahmad dan RANS Entertainment.
“Gua Yg Pertama Blockir Akun Rafi Ahmad. Yg Lain Silahkan Nyusul.. 👍,” tulis salah satu netizen.
“Setelah menyaksikan video ini, saya blok/boikot seluruh yang terkait Rafi Ahmad,” sambung netizen lain.
“Oh Rafi Ahmad toh yang jadi EO Relawan Jokowi…bro gw saranin klo lo bikin event jangan prank ibu2 pengajian blg ini acara istighosah kubro tpi dangdutan..trus tlg jangan nyampah sembrangan bknya, lo ambil duitnya tpi sampahnya org lain bersihin,” tutur akun twitter @ekojhones7 sembari mengunggah video yang sudah ditonton lebih dari 50 ribu orang.
Video unggahan Raffi Ahmad banyak yang mengunggah dengan berbagai caption. Namun kebanyakan menyayangkan keterlibatan RANS dalam acara tersebut. Acara tersebut dianggap minim empati terhadap tragedi di Cianjur yang menelan korban jiwa lebih dari 300 orang. Banyak pula yang merasa kesal karena ditipu untuk kepengajian malah disusruh dangdutan.
