TajukNasional Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan penting dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, di Canberra pada Selasa (20/8). Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Australia.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya hubungan yang erat antara kedua negara. Ia menyampaikan rasa hormat dan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan oleh pemerintah Australia kepada delegasi Indonesia. Prabowo juga mengingatkan kembali peran historis Australia sebagai salah satu negara pertama yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1940-an.
“Hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia sangat berharga bagi kami. Indonesia selalu mengingat bahwa Australia adalah salah satu negara pertama yang mendukung perjuangan kami untuk kemerdekaan. Saya bertekad untuk melanjutkan dan memperkuat hubungan bertetangga ini,” ujar Prabowo dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan komitmen pemerintah Australia untuk terus bekerja sama dengan Indonesia dalam membentuk kawasan yang diinginkan oleh kedua negara—kawasan yang damai, stabil, dan makmur serta saling menghormati kedaulatan masing-masing.
“Kami berkomitmen untuk membangun kawasan yang damai, stabil, dan makmur serta menjaga kedaulatan setiap negara,” kata Albanese.
Wakil Perdana Menteri Richard Marles juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat bekerja sama dengan Prabowo. Ia menyoroti pentingnya hubungan yang semakin erat antara kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan di kawasan Asia-Pasifik.
“Australia dan Indonesia kini bekerja sama lebih erat daripada sebelumnya. Kami memperluas cakupan dan kompleksitas latihan militer bersama untuk mengatasi tantangan regional bersama,” ujar Marles.
Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah kesepakatan untuk memperbarui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA) antara Indonesia dan Australia. Perjanjian ini diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan pertahanan kedua negara, termasuk peningkatan latihan militer bersama dan pertukaran informasi strategis.
Selain pertemuan dengan para pemimpin Australia, Prabowo juga bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Australia lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Penny Wong, Menteri Keuangan Jim Chalmers, Menteri Dalam Negeri Tony Burke, dan Menteri Perubahan Iklim dan Energi Chris Bowen. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan keseriusan Australia dalam memperdalam hubungan bilateral dengan Indonesia di berbagai bidang.
Melalui pertemuan ini, baik Indonesia maupun Australia menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, sebagai bagian dari upaya bersama untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik.