TajukNasional Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, bersama Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles MP, telah menandatangani kesepakatan penting dalam peningkatan kerja sama pertahanan, yang dikenal sebagai Defence Cooperation Agreement (DCA).
Penandatanganan kesepakatan ini berlangsung pada Kamis, 29 Agustus 2024, di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, dengan disaksikan oleh seluruh delegasi dari kedua negara.
Sebelum acara penandatanganan berlangsung, Prabowo dan Marles mengadakan pertemuan bilateral yang menegaskan komitmen kuat kedua negara untuk mempererat hubungan di bidang pertahanan. Prabowo menjelaskan bahwa penandatanganan DCA ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama Indonesia dan Australia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan secara berkelanjutan.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kesepakatan ini menjadi tonggak bersejarah bagi kedua negara, yang diharapkan akan membawa peningkatan kerja sama yang lebih komprehensif di masa depan.
“Penandatanganan DCA dengan Australia ini merupakan komitmen kami untuk saling membantu mengatasi berbagai ancaman keamanan dan mempromosikan perdamaian serta stabilitas yang berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik,” ujar Prabowo dalam pernyataan tertulisnya.
Kesepakatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat kerja sama militer, tetapi juga untuk mengantisipasi potensi ancaman keamanan di masa mendatang. Kawasan Asia-Pasifik, yang kerap menjadi pusat dinamika geopolitik global, diharapkan dapat dihadapi dengan lebih siap melalui sinergi antara Indonesia dan Australia. Prabowo dan Marles optimis bahwa peningkatan status kerja sama pertahanan ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut.
Peningkatan kerja sama pertahanan ini adalah hasil dari perundingan intensif antara kedua pihak, yang mencerminkan bertambahnya intensitas kegiatan kerja sama militer antara Indonesia dan Australia. Selama sepuluh tahun terakhir, kedua negara telah membangun hubungan yang solid di bidang pendidikan dan pelatihan militer. Salah satu wujud kerja sama ini adalah pengiriman taruna Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Australian Defence Forces Academy dan The Royal Military College, di mana para taruna Indonesia belajar dan berlatih di negeri tetangga.
Tidak hanya dalam bidang pendidikan, kerja sama militer antara Indonesia dan Australia juga mencakup peningkatan intensitas latihan gabungan antar matra, baik dalam skala dua negara maupun dalam kerangka gabungan tiga matra militer. Selain itu, terdapat rencana untuk melaksanakan Misi Bersama PBB (Joint UN Mission) antara TNI dan Australian Defence Forces (ADF), yang menjadi bukti lain dari semakin eratnya hubungan pertahanan kedua negara.
Dengan adanya penandatanganan kesepakatan ini, Indonesia dan Australia menunjukkan komitmen mereka untuk terus memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Diharapkan, langkah ini akan semakin memperkokoh perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik, serta mengantisipasi berbagai tantangan keamanan yang mungkin muncul di masa depan.