Tajukpolitik – Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, menilai Jokowi tak butuh PDIP lagi. Hal ini ia sampaikan menanggapi sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meninggalkan Jakarta saat ulang tahun PDI Perjuangan.
Muslim menyebut ini bukan yang pertama, sikap sebelumnya adalah makan malam bersama Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Semua itu, lanjut Muslim, menunjukkan bahwa hubungan Jokowi dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu semakin menjauh.
Adapun, untuk diketahui, Presiden Jokowi direncananakan Jokowi akan melakukan lawatan kenegaraan dengan pergi ke Filipina pada saat hari ulang tahun PDIP pada Rabu besok (10/1).
“Sikap Jokowi tinggalkan Jakarta di saat PDIP akan adakan ulang tahun dapat ditafsirkan hubungan Jokowi dan PDIP semakin menjauh. Bisa jadi Jokowi tidak butuh PDIP lagi,” kata Muslim, Minggu (7/1).
Apalagi, kata Muslim, pada Jumat malam (5/1), Jokowi bertemu berdua dengan Prabowo. Pertemuan tersebut pun mengundang tanda tanya publik yang menganggap bahwa Jokowi benar-benar mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
“Apa yang dibicarakan mereka berdua itu tidak penting. Tapi pertemuan itu timbulkan spekulasi. Meski setelah itu, Jokowi juga ketemu dengan Airlangga. Meski sebagai Menkonya, tapi Airlangga berada di posisi koalisi capres nomor 2 sebagai Ketua Umum Golkar,” pungkas Muslim.
Untuk diketahui, hubungan antara PDIP dengan Jokowi semakin memanas setelah Prabowo Subianto menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres.
Hal tersebut yang menimbulkan kemarahan di kalangan elite PDIP. Beberapa statement ataupun pernyataan elite PDIP kerap menunjukkan hal tersebut.
Bahkan, capres yang diusung oleh PDIP, yaitu Ganjar Pranowo pun, kerap beberapa kali mengkritik kebijakan Jokowi selama menjadi presiden di periode keduanya ini.