TajukNasional Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengumumkan bahwa sebanyak 2.209 kepala keluarga (KK) yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan direlokasi.
Suharyanto mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua opsi relokasi untuk membantu masyarakat memulai kembali kehidupan mereka, Kamis (21/11).
Opsi pertama adalah relokasi terpusat, di mana pemerintah menyediakan lahan dan rumah yang sudah siap huni bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal baru.
Opsi kedua adalah relokasi mandiri, di mana pemerintah akan membangunkan rumah bagi warga di tanah mereka sendiri, dengan dukungan fasilitas dan infrastruktur yang disiapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan pendataan sementara terhadap 776 keluarga, Suharyanto melaporkan bahwa sekitar 10 persen memilih opsi relokasi mandiri, sementara sisanya memilih relokasi terpusat.
“Kami memberikan fleksibilitas bagi masyarakat agar mereka dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka,” ujar Suharyanto.
Proses pendataan relokasi terus dilakukan oleh BNPB melalui dialog langsung dengan warga. Suharyanto berharap bahwa kedua opsi ini dapat mempercepat proses pemulihan, memberikan kenyamanan bagi masyarakat terdampak, serta mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.
“Pemerintah akan memastikan bahwa upaya pemulihan terus dipantau dan disinkronkan untuk memastikan warga yang terdampak bencana dapat segera memulai kehidupan baru di tempat yang lebih aman,” tambah Suharyanto.
