Tajukpolitik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan diundang dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 RI.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat dikonfirmasi mengenai undangan untuk mantan presiden pada HUT ke-79 RI.
“Semuanya diundang, semuanya diundang,” ujar Presiden Jokowi di Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (11/6).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan alasan pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan ke-79 RI yang akan digelar di dua lokasi, yaitu di Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Menurutnya, pelaksanaan upacara di dua tempat ini bertujuan untuk menunjukkan proses transisi ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara.
“Ini adalah masa transisi, masa transisi dari Jakarta menuju IKN Nusantara. Agar perjalanan menuju perpindahan ibu kota itu terlihat. Jadi di sini (Jakarta) tetap dilakukan, di sana (IKN) juga tetap dilakukan,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga menyebutkan bahwa pada tahun depan, upacara Hari Kemerdekaan kemungkinan besar akan dilaksanakan hanya di IKN setelah keputusan presiden mengenai perpindahan ibu kota dikeluarkan.
Ia menekankan bahwa proses perpindahan ini tidaklah mudah dan memerlukan persiapan yang matang, terutama terkait mobilisasi, transportasi, dan akomodasi.
“Nah, nanti tahun depan kalau sudah ada keputusan presiden mengenai perpindahan, baru nanti di IKN saja. Termasuk juga urusan yang berkaitan dengan mobilisasi, transportasi, akomodasi, itu tidak mudah,” tambah Jokowi.
Dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 RI ini, Presiden Jokowi memastikan bahwa semua mantan presiden akan diundang untuk menghadiri acara tersebut di IKN.
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap kontribusi para mantan presiden dalam membangun bangsa.
“Semuanya diundang, termasuk Ibu Megawati dan Pak SBY,” tegas Jokowi.
Upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia tahun ini akan menjadi momen bersejarah dengan pelaksanaannya di dua lokasi berbeda: Jakarta dan Ibu Kota Nusantara.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa upacara ini tidak hanya memperlihatkan proses transisi ibu kota negara, tetapi juga menghormati para mantan pemimpin negara dengan mengundang mereka untuk turut serta dalam perayaan penting ini.
