TajukPolitik – Mantan Sekretaris BUMN Said Didu, merasa pemerintah tidak adil dengan wacana subsidi kendaraan listrik namun subsidi buat masyarakat miskin malah dikurangi.
Said Didu pun menulis surat kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani soal subsidi untuk masyarakat miskin melalui akun twitter pribadinya.
“Bu Menkeu yang terhormat, adalah sangat tidak adil di saat subsidi untuk kebutuhan orang miskin dan rakyat banyak, seperti subsidi pupuk, subsidi listrik, dan subsidi BBM dikurangi. Tapi, pemerintah memberikan subsidi ke produsen motor listrik,” ujar Said Didu, dikutip dari unggahan twitternya, @msaid_didu (02/12).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah berencana menggelontorkan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik mulai tahun 2023.
Hal itu dilakukan guna mendorong minat masyarakat untuk melaksanakan transisi energi. Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan membahas rencana tersebut.
Dia memastikan, saat ini kebijakan itu belum final. “Nanti akan dibahas dulu,” kata Sri Mulyani kepada awak media, Kamis, (01/11).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kemungkinan subsidi pembelian motor listrik. Ia memperkirakan besaran subsidi itu Rp 6,5 juta per unit motor.
Sebelumnya pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto mengomentari soal rencana pemerintah menganggarkan subsidi pembelian kendaraan listrik tahun depan.
Dia menyoroti wacana subsidi kendaraan listrik, pasalnya kata Gigin, anggaran yang digunakan adalah APBN, sementara pihak swasta yang memproduksi kendaraannya.
Sehingga kata dia, dengan kebijakan ini, terkesan rakyat yang mensubsidi oligarki.
“Dana subsidi dari APBN, motornya buatan grup sendiri. Namanya rakyat menyubsidi oligarki,” katanya dalam unggahannya, Rabu, (30/11/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan, pemerintah akan menyelesaikan skema subsidi sekitar Rp6 juta per pembelian sepeda motor listrik.
“Ini segera kita luncurkan dengan subsidi. Misalnya motor ini kita lagi finalisasi berapa juta kita mau kasih subsidi, mungkin sekitar Rp6 juta,” kata Luhut yang ditayangkan di YouTube resmi PermataBank dalam acara Welcoming Stronger Investment Post-Pandemic.
Pemerintah menargetkan 1,2 juta kepemilikan motor listrik dan mobil listrik sebanyak 35 ribu unit pada 2024 mendatang.