TajukNasional Dalam perkembangan politik terbaru di Nusa Tenggara Timur (NTT), PDI Perjuangan melakukan pendekatan signifikan terhadap Anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Anita Jacoba Gah.
Tawaran ini diajukan untuk menjadikan Anita sebagai calon Wakil Gubernur NTT mendampingi Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema, yang telah resmi diusung sebagai calon Gubernur NTT oleh PDI Perjuangan untuk Pilgub 2024. Kabar pendekatan ini bukan sekadar rumor, melainkan telah dikonfirmasi langsung oleh Anita Gah.
“Informasi itu benar, karena saya juga sudah dihubungi petinggi PDI Perjuangan dan Pak Ansy juga kirim pesan WhatsApp untuk bertemu dengan saya,” ungkap Anita Selasa, 23 Juli 2024.
Namun, meski tawaran tersebut menggiurkan, Anita Gah memilih untuk tetap setia pada jabatannya saat ini. “Pak Ansy sudah WA saya, dan jawaban saya tidak akan menghianati Tuhan dan rakyat NTT pada Pileg kemarin. Semua dukungan kepada saya untuk DPR RI, jadi saya akan tetap berjuang di DPR RI saja untuk rakyat NTT,” tegasnya.
Anita Gah, politisi perempuan yang telah lima periode duduk di DPR RI, menegaskan bahwa keputusannya bukan karena tidak tertarik pada peluang politik tersebut, tetapi lebih kepada komitmennya terhadap kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat. “Kalau Pilkada Gubernur NTT nanti menunggu waktu yang Tuhan tentukan kapan itu,” ujarnya.
Langkah PDIP ini dinilai sebagai upaya strategis untuk memperkuat posisi mereka di Pilgub NTT 2024. Dengan menggaet Anita Gah yang memiliki basis dukungan kuat di NTT, PDIP berharap dapat mengkonsolidasikan suara dan memperluas basis pemilihnya. Ansy Lema, sebagai calon gubernur, dikenal memiliki visi progresif untuk pembangunan NTT dan pengalaman yang mumpuni di bidang politik dan pemerintahan.
Namun, respons Anita Gah menunjukkan bahwa loyalitasnya terhadap Partai Demokrat dan rakyat NTT adalah prioritas utamanya. “Kepercayaan rakyat kepada saya sebagai Anggota DPR RI adalah amanah yang harus saya jalankan dengan penuh tanggung jawab. Saya ingin fokus untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat NTT di DPR RI,” tambahnya.
Situasi ini menarik perhatian banyak pihak, terutama di kalangan politisi dan pengamat politik. Mereka melihat langkah PDIP sebagai upaya untuk memperkuat posisi mereka di NTT dengan menggabungkan kekuatan dari berbagai pihak. Namun, keputusan Anita Gah untuk tetap di DPR RI juga memperlihatkan bahwa loyalitas dan komitmen terhadap amanah rakyat masih menjadi nilai utama dalam politik Indonesia.
Pilkada NTT 2024 diprediksi akan menjadi ajang pertarungan yang sengit dengan berbagai dinamika politik yang menarik untuk diikuti. Pendekatan yang dilakukan oleh PDIP terhadap Anita Gah menunjukkan bahwa partai-partai politik sedang berusaha untuk merangkul tokoh-tokoh potensial yang memiliki basis dukungan kuat untuk memenangkan Pilkada. Di sisi lain, keputusan Anita Gah memberikan pesan penting tentang komitmen dan tanggung jawab seorang politisi terhadap rakyat yang telah memberikan kepercayaan.
Dengan situasi yang berkembang, Pilgub NTT 2024 akan menjadi salah satu kontestasi politik yang paling dinanti di Indonesia, dengan berbagai strategi dan manuver politik yang akan mewarnai jalannya pemilihan.