TajukPolitik – Muslim Arbi menilai Presiden Joko Widodo bukan seorang pemimpin yang dibanggakan di tingkat nasional. Untuk itu, Jokowi tidak pantas menjadi Sekjen PBB seperti yang disampaikan oleh politisi PDI Perjuangan.
“Jualan dalam negeri saja sudah tidak laku. Apakah PDIP mau dagangin Jokowi untuk Sekjen PBB?” ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, Selasa (15/11).
“Maaf ya, bahasa Inggris belepotan, dan tidak tercermin seorang pemimpin yang dibanggakan di tingkat nasional saja susah, jadi nasional pride, apalagi untuk tingkat internasional,” imbuhnya.
Muslim, menganggap Jokowi hanya modal pencitraan murahan. Bahkan, negara dan bangsa Indonesia sering dipermalukan di forum-forum internasional di era Jokowi ini.
Ekonomi demokrasi, hukum, dan indeks kehidupan rakyat terpuruk. Pemimpin yang tidak gubris suara rakyat. Gimana mau diusung ke kancah internasional? Sangat payah dibanding dengan Presiden Indonesia sebelumnya,” tuturnya.
“Jadi saran saya, mimpi PDIP usulkan Jokowi sebagai Sekjen PBB itu disimpan saja,” pungkas Muslim.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menilai Joko Widodo (Jokowi) layak jadi sekretaris jenderal (sekjen) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) usai menjadi Presiden pada Oktober 2024.
“Presiden Jokowi nanti after 20 Oktober [2024] itu layak dijadikan Sekjen PBB,” ujar Said kepada awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/11).
Dia mengatakan, wajar jika Jokowi ingin menjadi warga biasa setelah jabatannya sebagai pemimpin negara usai. Meski begitu, Said berpendapat, Jokowi memiliki peninggalan yang sangat dapat dibanggakan, sehingga layak berkancah di organisasi internasional.
“Secara konstitusional, Bapak Presiden per-20 Oktober 2024 mengakhiri masa jabatan. Dengan legasi yang luar biasa, maka layak,” jelasnya.
Jokowi sendiri seringkali tidak hadir pada sidang umum PBB. Sejak menjabat sebagai Presiden Indonesia, Jokowi sudah 8 kali absen alias tidak pernah menghadiri secara tatap muka perundingan tingkat tinggi itu. Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah hadir dalam sidang umum PBB diusulkan menjadi Sekjen PBB ?