TajukNasional Menteri Keuangan, Sri Mulyani, baru saja berbagi momen mendaki Bukit Tidar di sela-sela retreat Kabinet Merah Putih yang berlangsung di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu (27/10), Sri Mulyani menceritakan pengalaman mendakinya bersama beberapa menteri dan wakil menteri lainnya yang ikut serta. Meskipun merasa kelelahan dan sempat “ngos-ngosan,” Sri Mulyani tetap antusias dan mengagumi keindahan serta nilai historis Bukit Tidar.
“Di pagi yang cerah ini, hari terakhir retreat Kabinet Merah Putih dimulai dengan olahraga peregangan pukul 05.00. Para menteri yang berminat dan siap secara fisik diajak naik Bukit Tidar yang berada di belakang Akademi Militer. Senang sekali, karena ini menjadi pengalaman yang penuh kesan,” tulis Sri Mulyani.
Sri menggambarkan Bukit Tidar sebagai tempat yang asri dan bersejarah. Bukit setinggi 503 meter di atas permukaan laut ini memang memiliki julukan “Paku Jawa,” karena letaknya yang berada di tengah Pulau Jawa dan diyakini sebagai pusat spiritual. Selain panorama alam yang indah, Bukit Tidar sering dianggap sebagai penyeimbang yang menjaga stabilitas Jawa.
“Gunung Tidar sering disebut sebagai ‘Pakunya Jawa,’ karena posisinya yang berada di tengah Pulau Jawa dan memiliki makna sebagai penyeimbang untuk menjaga kestabilan pulau ini,” ujarnya sambil mengungkapkan kekagumannya.
Selama pendakian, Sri juga mendengar kisah dari beberapa perwira tinggi di kabinet yang merupakan alumni Akmil. Mereka mengenang pengalaman ketika sebagai taruna harus menjalani “hukuman” mendaki Bukit Tidar untuk menancapkan bendera saat subuh dan mengambilnya kembali saat sore.
“Para Jenderal dan Perwira TNI di kabinet ini mengingat masa-masa saat mereka diwajibkan naik Gunung Tidar selama pendidikan. Hukuman menaiki gunung ini diikuti ritual membawa bendera yang ditancapkan di puncak. Itu adalah bagian dari latihan disiplin yang keras,” lanjut Sri.
Dengan senyum penuh semangat, Sri Mulyani menuturkan bahwa meskipun sudah ada tangga semen yang memudahkan, pendakian tetap cukup menantang. Ia mengaku sempat berhenti sejenak di tengah jalur mendaki untuk mengambil napas, sambil beralasan ingin mengambil foto di “spot 72,” salah satu titik yang cukup curam di sepanjang jalur pendakian.
“Kami disediakan stik bambu untuk membantu menaiki tangga yang cukup tinggi. Meski sudah ada tangga semen, saya masih perlu istirahat sebentar di tengah perjalanan. Menyempatkan foto di spot 72, sambil mengambil napas yang sudah ngos-ngosan,” candanya.
Di akhir pendakian, Sri Mulyani juga memberikan pujian kepada Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang berhasil mencapai puncak dalam waktu hanya 20 menit. Ia mengaku salut dengan semangat AHY yang terlihat begitu fit selama mendaki Bukit Tidar.
“Mas @agusyudhoyono bisa sampai puncak dalam waktu 20 menit, luar biasa cepat. Usia memang membedakan kecepatan, tetapi semangat dan kualitas kebersamaan kami tetap sama,” ucapnya.
Setibanya di puncak, para menteri melangsungkan yel-yel penyemangat untuk memperkuat semangat kebersamaan Kabinet Merah Putih. Sri Mulyani menutup unggahannya dengan mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dengan olahraga dan menyebarkan semangat persatuan.
“Minggu pagi ini penuh energi bersama Tim Kabinet Merah Putih. Di puncak, kami melakukan yel-yel penyemangat, team work Kabinet Merah Putih. Semoga semua juga bisa sehat dengan olahraga. Ayo semangat!” tulisnya penuh antusias.
Pengalaman mendaki Bukit Tidar bersama rekan-rekan kabinet ini tidak hanya menjadi kegiatan fisik, tetapi juga kesempatan membangun kebersamaan dan solidaritas dalam tim kabinet yang akan diandalkan dalam melaksanakan tugas-tugas besar pemerintahan ke depan.
