Jumat, 23 Mei, 2025

Tolak Timnas Sepak Bola tapi Menerima Delegasi Israel, Pengamat: PDIP Cuma Jualan Politik

Tajukpolitik – Pengamat Politik, Dedi Kurnia Syah, menilai sikap PDIP menolak kehadiran timnas sepak bola Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia hanya sebatas jualan politik menjelang Pemilu 2024.

Pasalnya, lanjut Dedi, penolakan dari kader PDIP seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Bali, I Wayan Koster, kontras dengan sikap menerima delegasi Israel pada Sidang Majelis ke-144 Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali pada 2022 lalu.

“Penolakan itu kental nuansa politik, karena ada kesan berbeda dengan sikap PDIP selama ini yang cenderung terbuka pada aspek relasi internasional,” tegasnya, Rabu (29/3).

Menurut alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini, meskipun Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia, tetapi untuk Piala Dunia U-20 tidak terkait langsung dengan itu.

Ia juga menegaskan kompetisi Piala Dunia U-20 tidak terkait langsung dengan sistem politik negara, karena itu merupakan wewenang FIFA.

“Sehingga, menolak Israel bertanding di gelaran FIFA merupakan sikap kurang bijak. Jika alasannya soal pengakuan negara, maka cukup dengan memberi syarat misalnya menolak pengibaran bendera negara Israel atau simbol-simbol negara Israel,” jelas Dedi.

Selain itu, Dedi menyebut Indonesia menjalankan sistem politik bebas aktif dalam kebijakan internasional. Lagipula, warga Indonesia sering berkunjung ke Israel.

“Jika mengacu pada aspek penolakan politisi PDIP, harusnya mereka juga mengecam warga kita yang datang ke sana, bisa dimulai dengan mengecam Yahya Staquf. Jika tidak, maka PDIP sedang menjadikan isu ini untuk propaganda politik,” pungkasnya.

Untuk diketahui, penolakan terhadap kehadiran timnas sepak bola Israel marak dilakukan oleh elemen masyarakat di Indonesia dan terjadi pro kontra terkait hal tersebut.

Beberapa politisi dan partai politik pun telah memberikan pernyataannya. Seperti misalnya Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Tengah yang tegas menolak, sedangkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, justru mendukung kehadiran Israel.

Bagi mereka yang menolak, berpegang teguh kepada amanat konstitusi UUD 1945 dan mengatakan jika Israel adalah penjajah. Sedangkan, yang mendukung mengatakan kalau sepak bola tidak boleh dicampuradukkan dengan politik.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini