TajukNasional Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kontribusi transmigran dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dan memperkuat perekonomian di wilayah-wilayah transmigrasi.
“Upaya kami adalah memaksimalkan produktivitas para transmigran dengan melibatkan mereka dalam kegiatan ekonomi, termasuk bidang pangan, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pendapatan negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” ungkap Menteri Transmigrasi Iftitah dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/10).
Menurutnya, program ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para transmigran tetapi juga menguatkan integrasi dan keharmonisan dengan masyarakat setempat. Ia meyakini bahwa keberhasilan program transmigrasi ini mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya berharap dengan adanya peningkatan pendapatan serta pemerataan kesejahteraan para transmigran dan masyarakat sekitarnya, hubungan sosial akan semakin kuat, sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menjaga persatuan bangsa,” lanjutnya.
Mentrans Iftitah menegaskan bahwa para transmigran adalah “Patriot Bangsa.” Oleh karena itu, pendekatan transmigrasi yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pengembangan ekonomi, tetapi juga menyasar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pengembangan karakter bangsa, serta menjaga nilai-nilai sosial budaya setempat.
Sebagai salah satu contoh, ia menyoroti program revitalisasi di Papua. Menurut Iftitah, Kementerian Transmigrasi akan berfokus pada revitalisasi 10 kawasan transmigrasi di Papua untuk meningkatkan produktivitas di wilayah tersebut. Jika memungkinkan, transmigrasi lokal akan dilakukan di dalam wilayah Papua sendiri, dengan tujuan mengutamakan penduduk setempat.
“Untuk Papua, kami akan fokus pada revitalisasi kawasan transmigrasi yang sudah ada, dan jika diperlukan, kami akan menerapkan transmigrasi lokal, yaitu mengutamakan warga asli Papua tanpa mendatangkan penduduk dari luar. Program ini juga akan disertai evaluasi berkala agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal,” papar Iftitah.
Mentrans Iftitah menambahkan bahwa tujuan utama transmigrasi saat ini bukan hanya sekadar memindahkan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, tetapi lebih pada upaya nyata untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berkomitmen untuk menghilangkan stigma bahwa transmigrasi hanya “memindahkan kemiskinan” dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
“Program transmigrasi yang kami jalankan bukan sekadar memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain, melainkan bertujuan mengentaskan kemiskinan dan benar-benar berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan rakyat di tempat baru,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, selain Mentrans Iftitah, hadir pula Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Sekretaris Jenderal Taufik Madjid, Dirjen Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans) Danton Ginting, serta beberapa pejabat tinggi pratama lainnya. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, tersebut memfokuskan pembahasan pada strategi pengembangan kawasan transmigrasi yang berkelanjutan dan berorientasi pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Dengan pendekatan yang lebih komprehensif, Mentrans Iftitah berharap program transmigrasi tidak hanya membantu meningkatkan swasembada pangan nasional tetapi juga menjadi model pembangunan kawasan yang berkelanjutan, yang mendukung kesejahteraan transmigran serta masyarakat di wilayah-wilayah transmigrasi.