TajukNasional Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Dody Hanggodo memastikan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi tetap berjalan sesuai rencana, meskipun ada beberapa penyesuaian dalam prosesnya.
Kepastian ini diperkuat oleh dorongan dari Presiden Prabowo Subianto yang mendukung pengembangan infrastruktur strategis di Bali Utara, termasuk rencana pembangunan bandara baru di wilayah tersebut.
“Gilimanuk kita proses, apalagi Bapak Presiden sudah menekankan pentingnya membangun bandara tambahan di Bali Utara. Karena itu, kami mempersiapkan infrastruktur dasar penghubungnya,” ujar Dody dalam acara “Ngopi Bareng Wartawan Infrastruktur” di Kementerian PU, Jumat (13/12).
Tol Gilimanuk-Mengwi dirancang untuk menghubungkan wilayah selatan Bali, seperti Kuta dan Ubud, dengan bagian utara pulau. Namun, lokasi pasti untuk bandara baru di Bali Utara masih dalam tahap kajian. Pemerintah sedang mengevaluasi beberapa opsi lokasi yang potensial untuk memastikan manfaat maksimal bagi kawasan tersebut.
“Saat ini, lokasi bandara belum diputuskan. Kami mempertimbangkan lokasi yang mendukung kawasan wisata di sekitarnya. Harapannya, wisatawan yang datang dapat menikmati kawasan sekitar sebelum menuju Kuta,” jelas Menteri PU.
Menurut Dody, langkah-langkah lebih lanjut terkait proyek ini kemungkinan akan dipengaruhi oleh hasil pemilihan gubernur Bali yang baru. Hal ini diharapkan dapat memberikan arah yang lebih jelas dalam perencanaan dan implementasi infrastruktur di Bali Utara.
Dalam perkembangan terbaru, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengumumkan perubahan jadwal prakualifikasi pelelangan proyek tol Gilimanuk-Mengwi. Batas akhir pengambilan dokumen prakualifikasi yang sebelumnya dijadwalkan pada 5 Desember 2024, diundur menjadi 3 Februari 2025. Sedangkan batas akhir pemasukan dokumen juga diubah dari 6 Desember 2024 menjadi 4 Februari 2025.
Pemerintah tetap berkomitmen untuk memastikan proyek tol Gilimanuk-Mengwi berjalan sesuai rencana, seiring dengan upaya menetapkan lokasi bandara yang mendukung pengembangan kawasan Bali Utara. Dengan infrastruktur yang terintegrasi, diharapkan perekonomian Bali Utara dapat tumbuh lebih pesat, sekaligus mendukung pariwisata dan konektivitas di seluruh pulau Bali.