TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menekankan pentingnya penertiban kendaraan bermuatan berlebih (Over Dimension Over Load atau ODOL) dalam rangka meningkatkan keselamatan transportasi di Indonesia. AHY menyoroti tingginya angka kecelakaan yang melibatkan truk ODOL, yang selain menghambat lalu lintas juga menimbulkan risiko kecelakaan serius di jalan.
“Keselamatan adalah aspek paling utama dalam perbaikan sistem transportasi. Selain meningkatkan pelayanan transportasi di seluruh wilayah, kita perlu memperkuat unsur keselamatan, keamanan, dan kenyamanan,” ujar AHY setelah memimpin pelantikan 2.502 perwira transportasi Kementerian Perhubungan di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).
Ia mengingatkan bahwa tanpa penanganan tegas terhadap kendaraan yang melanggar aturan, kecelakaan lalu lintas akan terus meningkat dan berdampak pada masyarakat luas.
Menko AHY juga menyatakan kekhawatirannya terhadap keberadaan truk ODOL yang masih banyak beroperasi di jalan-jalan Indonesia. Menurutnya, truk dengan muatan berlebih tidak hanya mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya tetapi juga merusak infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, yang seharusnya dapat digunakan lebih lama.
“Masih banyak kendaraan yang melebihi kapasitas. Ini harus kita cegah karena keselamatan harus jadi prioritas. Jangan sampai ada kecelakaan yang seharusnya bisa dihindari jika aturan ditaati,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, AHY menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam melakukan penertiban terhadap kendaraan yang tidak mematuhi ketentuan. Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan secara ketat agar standar keselamatan transportasi bisa tercapai. “Saya sudah meminta Menteri Perhubungan dan jajarannya agar kita benar-benar tertibkan sesuai aturan. Semua pihak harus mendukung langkah penegakan hukum ini,” tambah AHY.
Ia juga mengakui bahwa pelaku industri transportasi menghadapi tekanan untuk mengurangi biaya operasional, namun ia mengingatkan bahwa efisiensi tidak boleh mengorbankan keselamatan. AHY menegaskan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan industri dengan keselamatan para sopir dan pengguna jalan lain. “Efisiensi dalam industri memang penting, tapi keselamatan tidak boleh dikorbankan. Aspek keselamatan harus tetap diutamakan, baik untuk pengemudi maupun pengguna jalan lainnya,” pungkas AHY.
Dengan meningkatnya perhatian pada penertiban kendaraan ODOL, AHY berharap dapat mendorong semua pihak, termasuk pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan transportasi yang aman dan nyaman. Pemerintah diharapkan memperkuat regulasi dan meningkatkan inspeksi kendaraan secara berkala, sementara pelaku usaha diimbau untuk lebih taat terhadap aturan keselamatan dalam menjalankan armada mereka.