TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan komitmennya untuk mendukung pencapaian swasembada pangan sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional. Komitmen ini dinyatakan oleh AHY seusai memimpin rapat koordinasi lintas kementerian di kantornya, Kamis (31/10), yang dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat terkait.
Dalam pernyataannya, AHY menekankan bahwa sektor pangan merupakan prioritas utama bagi pemerintah. Oleh karena itu, setiap kementerian yang terlibat harus berkoordinasi secara terpadu untuk memastikan ketersediaan infrastruktur yang dapat menunjang sektor pertanian. “Pangan adalah prioritas utama yang harus dicapai, dan setiap kementerian terkait wajib berkoordinasi secara terpadu untuk memastikan ketersediaan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian,” ungkap AHY.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan target swasembada pangan dalam tiga sampai empat tahun ke depan. Ini berarti, seluruh pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, harus terlibat dalam memastikan kelancaran program ini. Untuk mencapai target tersebut, infrastruktur yang baik dan dukungan lintas sektor menjadi kunci.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa ketahanan pangan adalah program prioritas yang tidak boleh gagal. “Program swasembada pangan adalah program nasional yang wajib sukses. Kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, terutama terkait dengan penyediaan infrastruktur,” kata Amran. Ia menambahkan, keterlibatan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur akan membantu mengatasi berbagai hambatan, terutama dalam ketersediaan air bagi sektor pertanian.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian telah mencanangkan program perluasan lahan pertanian dengan target cetak sawah seluas tiga juta hektare dalam beberapa tahun ke depan. Lahan-lahan ini akan difokuskan pada daerah sentra pertanian yang memiliki konektivitas irigasi dan bendungan yang disiapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Selain itu, optimalisasi bendungan dan saluran irigasi yang telah dibangun di berbagai wilayah diharapkan dapat mendukung stabilitas suplai air ke lahan pertanian.
Amran menekankan pentingnya penyelesaian infrastruktur tersebut agar suplai air untuk pertanian bisa terjamin. “Optimalisasi infrastruktur yang ada adalah kunci. Bendungan dan saluran irigasi yang telah dibangun harus segera difungsikan penuh untuk menjamin stabilitas suplai air ke lahan pertanian,” jelasnya.
Selain infrastruktur, rapat ini juga membahas pentingnya koordinasi lintas kementerian, terutama dalam mengatasi perbedaan data di lapangan serta dalam membangun sinergi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk pembinaan di tingkat daerah. Hal ini dipandang penting agar kebijakan di pusat bisa dijalankan dengan baik di daerah, terutama dalam bidang pertanian dan penyediaan lahan.
Amran optimistis bahwa dengan koordinasi antarkementerian yang kuat dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. “Dengan kerja sama terpadu antarkementerian dan dukungan penuh pemerintah, Indonesia optimistis dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. Ini sejalan dengan visi besar Presiden untuk membangun ketahanan pangan nasional yang kuat dan berkelanjutan,” kata Amran.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, yang menyatakan dukungan penuh dari kementerian masing-masing dalam menyukseskan program ketahanan pangan. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak dalam mewujudkan visi swasembada pangan Indonesia yang berkelanjutan dan mampu memenuhi kebutuhan nasional.