Jumat, 22 November, 2024

Menko AHY Dorong Pelestarian Mangrove demi Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya pelestarian ekosistem mangrove untuk menjaga keseimbangan alam serta menciptakan nilai ekonomi jangka panjang.

Dalam acara penghargaan ‘Liputan6 Awards’ yang diadakan pada Senin (28/10), AHY memberikan apresiasi kepada pahlawan lingkungan yang telah berkontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan di Indonesia. Salah satu sosok yang menjadi inspirasi adalah Bapak Son Haji, yang menerima penghargaan kategori Pahlawan Lingkungan atas komitmennya dalam menanam dan merawat mangrove di pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Saya merasa sangat terhormat bisa hadir langsung dan memberikan penghargaan kepada Bapak Son Haji. Beliau, bersama komunitasnya, telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam menanam dan menjaga mangrove yang sangat penting bagi ekosistem pesisir,” ujar AHY. Ia berharap bahwa tindakan inspiratif seperti ini akan memotivasi lebih banyak pihak untuk turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan, khususnya dalam hal menjaga hutan mangrove yang memiliki manfaat ekologis besar.

Dalam pidatonya, AHY menjelaskan bahwa mangrove memainkan peran vital, terutama dalam melindungi wilayah pesisir dari kerusakan akibat abrasi laut. “Mangrove tidak hanya menjadi pelindung alam dari erosi pantai, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir, seperti petani tambak dan nelayan. Selain itu, mangrove mampu menyerap karbon dalam jumlah besar, sehingga berkontribusi pada target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060,” paparnya.

Lebih lanjut, AHY menekankan bahwa pelestarian mangrove bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat. Ia mencontohkan peran Son Haji dan komunitasnya di Bekasi sebagai contoh nyata bahwa gerakan dari tingkat lokal bisa memberikan dampak besar. “Pelestarian mangrove yang dilakukan komunitas seperti Pak Son Haji menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga warisan alam bagi anak cucu kita,” tambahnya.

Selain aspek lingkungan, AHY juga menyoroti potensi ekonomi dari upaya pelestarian mangrove, terutama dalam kaitannya dengan perdagangan karbon. Mangrove yang mampu menyerap karbon dalam jumlah besar dapat dimanfaatkan dalam skema perdagangan karbon internasional, di mana negara-negara yang berpartisipasi membeli kredit karbon sebagai upaya mengimbangi emisi mereka. AHY menyebutkan bahwa hal ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat pesisir yang terlibat dalam pelestarian mangrove.

Menutup sambutannya, Menko AHY menyampaikan harapannya untuk masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga satu-satunya bumi ini. Anak-anak dan cucu-cucu kita berhak menikmati masa depan yang bersih, aman, dan lestari. Sebagai Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, saya berkomitmen memastikan bahwa setiap langkah pembangunan di Indonesia dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang,” tegas AHY.

Acara penghargaan ini menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan. Dengan adanya apresiasi dan pengakuan terhadap pejuang lingkungan seperti Son Haji, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk berkontribusi pada pelestarian alam demi masa depan yang lebih hijau.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini