TajukNasional Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya optimistis libur Lebaran 2025 yang lebih panjang dapat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif (ekraf), terutama di daerah. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama liburan, peluang pelaku usaha kreatif untuk meraup keuntungan semakin besar.
“Kebijakan pemerintah memperpanjang libur Lebaran memberikan manfaat langsung bagi pelaku ekonomi kreatif. Harapannya, ini bisa meningkatkan pendapatan mereka dan membuka peluang usaha baru,” ujar Teuku Riefky saat ditemui di Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Lebih jauh, Teuku Riefky menambahkan bahwa momentum libur panjang ini juga berpotensi mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pariwisata dan industri kreatif.
Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengumumkan bahwa libur Lebaran 2025 dipercepat dari Senin (24/3/2025) menjadi Jumat (21/3/2025) untuk mengurangi kemacetan di jalur mudik. Dengan kebijakan ini, masyarakat memiliki waktu lebih fleksibel untuk pulang kampung.
“Libur panjang dimulai dari 21 Maret. Ini memberi masyarakat kesempatan mudik dengan lebih nyaman dan mengurangi kepadatan di jalur mudik,” jelas Nasaruddin, Rabu (12/3/2025).
Total masa libur Lebaran 2025 mencapai 20 hari, dari Jumat (21/3/2025) hingga Selasa (8/4/2025). Pemerintah memperkirakan sekitar 52 persen penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik selama periode ini.
Dengan liburan yang panjang dan mobilitas masyarakat yang tinggi, sektor ekonomi kreatif diharapkan menjadi salah satu yang paling diuntungkan, baik melalui peningkatan konsumsi produk lokal, layanan pariwisata, maupun penyelenggaraan event dan hiburan di daerah.