Kamis, 21 November, 2024

Kereta Cepat Lupa Bangun Akses Jalan ke Stasiun, Said Didu: Padahal Anggaran Dinaikkan Puluhan Triliun

TajukPolitik – PT Kereta Api Indonesia (Persero) ternyata lupa membangun akses jalan ke stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), padahal tak lama lagi direncanakan kereta ini akan beroperasi.

Menanggapi hal itu, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu memberikan komentarnya yang menohok.

Dia menyentil KAI yang telah mendapatkan suntikan dana dari puluhan triliun dari anggaran yang sebelumnnya diajukan.

“Padahal anggarannya sudah dinailkkan oleh China puluhan triliun,” ungkap Said Didu yang merupakan pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini, Rabu, (2/8).

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengaku sempat kesal dengan KAI.

Tiko-sapaan Kartika Wirjoatmodjo menyebut KAI lupa memikirkan akses stasiun kereta cepat padahal ini yang penting.

“Saya miss satu hal. November tahun lalu saya baru realized, kita lupa mikirin akses stasiun. Ini saya sebel juga waktu kemarin sama anak-anak KAI, jadi akses stasiunnya itu belum dipikirin,” kata Tiko, Selasa, (1/8).

Akses jalan ke Stasiun Karawang dan Stasiun Padalarang belum rampung karena baru dikerjakan pada akhir November 2022 lalu. Baru ditarget Rampung akhir tahun 2023 ini.

Padahal peresmian kereta cepat Jakarta Bandung ini rencananya tanggal 1 September mendatang oleh Presiden Jokowi bersama Perdana Menteri China. Setelah sempat diagendakan 18 Agustus.

Di tengah kontroversi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), fakta di balik layar terkuak. Mega proyek ini ternyata nyaris mangkrak.

Kabar nyaris mangkrak itu diembuskan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo.

Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menengarai , KCJB nyaris mangkrak karena utang pemerintah pada China. Negara Tirai Bambu itu disebutnya sengaja menaikkan suku bunga di tengah jalannya proyek.

“China memanfaatkan situasi ini dengan menaikkan suku bunga pinjaman,” kata Gigin, Rabu (2/8) dari cuitannya di Twitter.

Menurut Gigin, hal itu memang sengaja dilakukan China. Karena Indonesia tidak punya pilihan lain.

“Beijing tahu pemerintah gak punya pilihan selain menerima karena sudah terlanjur gembar-gembor tentang kehebatan proyek Cina ini,” jelasnya.

KCJB sendiri ditargetkan selesai 2019, namun hingga saat ini belum rampung.

Tidak hanya masa pengerjaan KCJB yang ngaret. Biayanya juga membengkak.

Selain itu, sunber pendanaannya juga dipersoalkan. Karena pemerintah mulanya berjanji tidak akan menggunakan APBN dalam pengerjaannya.

Kini, selain menggunakan APBN, proyek KCJB juga menggunakan utang dari China.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini