TajukNasional Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengajak lulusan Politeknik Pekerjaan Umum (PU) untuk menjadi pelopor dalam pembangunan infrastruktur masa depan. Dalam kuliah umum yang digelar di Politeknik PU, Semarang, Sabtu (11/1/2025), AHY menekankan pentingnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
“Infrastruktur adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah negara. Inovasi menjadi kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Maju. Saya berharap lulusan Politeknik PU dapat menjadi SDM unggul dengan kompetensi yang relevan,” ujar Menko AHY.
Ia menyoroti perlunya pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan global, seperti krisis pangan, energi, dan air, terutama dalam konteks perubahan iklim. AHY juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, di mana lulusan Politeknik PU diharapkan menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur nasional.
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga memberikan apresiasi terhadap proyek tol Semarang-Demak yang sedang dalam tahap akhir pengerjaan. Proyek ini, yang juga berfungsi sebagai tanggul laut, disebutnya sebagai contoh karya anak bangsa yang menyerap ribuan tenaga kerja.
“Tinggal kurang satu kilometer lagi, proyek ini akan selesai. Saya berharap lulusan Politeknik PU dapat terus mendukung pembangunan infrastruktur strategis lainnya, seperti bendungan dan proyek vital lainnya yang menjawab tantangan nasional,” katanya.
Selain itu, AHY menyampaikan visi besar Indonesia menuju 2045. Indonesia diharapkan menjadi salah satu dari lima ekonomi terbesar dunia dengan pendapatan per kapita antara US$ 23.000 hingga US$ 30.300.
Stella Christie Tekankan Efisiensi dalam Pembangunan Infrastruktur
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyoroti pentingnya produktivitas dan efisiensi dalam pembangunan infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pilihan pembangunan infrastruktur harus berdasarkan tujuan strategis. Contohnya, peningkatan produktivitas di sektor pertanian akan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar dibandingkan sektor lain,” jelas Stella.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya infrastruktur yang murah dan berdampak sosial tinggi. Sebagai contoh, penurunan biaya transportasi melalui perbaikan infrastruktur darat dinilai memberikan dampak yang lebih signifikan dibandingkan perbaikan transportasi udara atau laut.
“Dengan infrastruktur yang efisien, kita dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” tambah Stella di hadapan para lulusan Politeknik PU.
Dengan keterlibatan generasi muda dan penguatan strategi pembangunan, Indonesia diharapkan mampu mengatasi tantangan masa depan sekaligus mewujudkan cita-cita menjadi negara maju.