TajukPolitik – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengeluhkan banyak aset-aset negara yang nganggur mendapat komentar mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Said Didu menyebut pernyataan Jokowi itu bisa menjadi sinyal, pemerintah bakal melepas atau menjual sejumlah aset negera ke pihak swasta atau asing.
“Sepertinya ini kode akan ada penjualan aset negara secara besar-besaran,” kata Said Didu dikutip tajuknasional.com di akun Twitter @muhsaiddidu, Kamis (22/12).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengeluhkan sulitnya mendongkrak ekonomi Indonesia akibat banyak aset-aset negara yang nganggur, bahkan cenderung didiamkan meskipun aset-aset tersebut banyak yang tidak produktif.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta pada Rabu (21/12).
Ia mencontohkan, hal tersebut terjadi usai swasta atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah diberikan izin konsesi atas sebuah aset negara. Namun, bukannya dimanfaatkan tetapi bertahun-tahun justru dibiarkan begitu saja.
Kementerian memberikan izin konsesi kepada swasta atau BUMN selama 20 tahun, tetapi dibiarkan tidak diapa-apain, 15 tahun nggak diapa-apain, 10 tahun nggak diapa-apain.
“Kalau saya, saya perintahkan kepada Menteri Investasi, Menteri ESDM. Udah dicabut aja konsensinya, berikan kepada yang memberi kemapuan dan lahan itu jadi lahan produktif, aset itu menjadi aset produktif,” kata Jokowi
Soal aset berupa lahan, Jokowi menyebut pemerintah beberapa waktu lalu secara tegas telah mencabut sebanyak 2.078 izin konsesi baik hutan hingga tambang. Ia meminta izin-izin atas lahan tersebut diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan finansial dan sumber daya manusia.
“Agar aset-aset itu menjadi aset-aset yang produktif. Sehingga memberikan dampak yang positif bagi ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Sementara soal aset berupa bangunan, Jokowi menyentil bahwa ada aset-aset yang sudah dibangun tetapi menganggur, tidak dipakai, dan juga tidak disewakan. Ia meminta hal-hal semacam itu untuk dihentikan.