TajukPolitik – Sejak kemarin Senin sejumlah SPBU alami kekosongan kurang lebih dua jam dan kemudian terisi kembali, hal ini sempat dikeluhkan oleh warga Pangkalpinang.
Dwi (25) mengaku sempat merasa kesulitan mencari bahan bakar minyak jenis pertalite untuk kendaraan roda duanya di SPBU.
“Kemarin kebetulan ke Balunijuk, cari bensin ke SPBU Merawang kosong, terus ke Selindung juga kosong, pasar pagi juga kosong, akhirnya terpaksa beli eceran,” keluhnya.
Menyikapi hal tersebut pihak SPBU mengakui adanya pengurangan suplai BBM, khususnya jenis pertalite dan bio solar.
Sebelumnya kata Pegawai SPBU Ahmad Yani, Cecep, dalam satu hari normal BBM jenis pertalit ini masuk sebanyak 24 ton, namun kini satu hari hanya mendapat jatah 16 ton.
“Untuk stok Senin kemarin datang normal seperti biasanya, hanya saja beberapa hari ini ada penguran dari 24 ton menjadi 16 ton seharinya. Untuk Solar memang baru habis hari ini, dan masuk ke kita pun sekarang digulir karena ada pengurangan, yang mana hari Kamis dan Jumat kosong untuk di jalan ahmad yani, dan hari Kamis dengan Sabtu kosong di SPBU Selindung,” kata Cecep saat dijumpai Bangkapos.com, Selasa (23/8/2022).
Ia menyebutkan, kekosongan BBM jenis pertalite dan bio solar yang kerap terjadi dikarenakan adanya keterlambatan pemasokan, namun ia memastikan stok bahan bakar saat ini aman dan normal.
“Sebenarnya kosong beberapa saat bukan apa-apa, hanya saja lambat datangnya. Tetapi stok BBM ini aman dan masih kaya biasanya,” ujar Cecep.
Dengan demikian ia memastikan untuk masyatakat tidak perlu khawatir akan kekosongan BBM jenis pertalite dan bio solar.
“Ya biasnaya kalu datang sore diatas jam dua siang kita jualnya untuk besok. Jadi ngak perlu khawatir atau panik, karena pasokan stok saat ini aman,” ujarnya.
Diakuiya, pengunaan bbm saat ini memang ada peningkatan mengingat aktivitas masyarakat yang mulai padat dan kembali normal dibandingkan pandemi covid-19 lalu.
“Sebetulnya stok saat ini aman, namun karena booming dan masyatakat panik jadi mereka yang ibaratnya biasa isi Rp10 ribu jadi full. Padahal pasokan terutama pertalite ini selalu datang setiap hari,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya Senior Supervisor Communication dan Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Haris Yanuanza mengatakan kekosongan atau keterlambatan BBM jenis pertalite saat ini disebabkan adanya tren peningkatan konsumsi, mengingat mobilitas masyarakat yang meningkat pasca pandemi Covid 19.
Bahkan pihaknya mencatat pengunaan BBM jenis pertalite di Bangka Belitung sudah mencapai sekitar 25 persen di atas proyeksi kuota BBM Pertalite untuk pertengahan bulan Agustus tahun 2022. Dengan Rata-Rata konsumsi harian mencapai 1.121 KL per hari.
“Pertamina terus berupaya agar distribusi tetap berjalan lancar, dengan menambah jam operasional Fuel Terminal BBM untuk mengatisipasi lonjakan konsumsi dan mengoptimaliasi Awak Mobil Tangki agar lebih efektif,” ujar Hariz, Senin (22/8/2022).
Ia menuturkan, PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus mendorong agar penyaluran BBM Subsidi jenis pertalite dan solar dapat tepat sasaran sesuai peruntukannya dengan pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina.
Dikatakan Hariz, Pertamina saat ini masih dalam tahapan sosialiasi program subsidi tepat, sedangkan untuk di wilayah Pangkal Pinang, Pertamina Patra Niaga juga terus koordinasi dengan Pemerintah setempat terkait pendaftaran program Subsidi Tepat.
“Kami berharap masyarakat bisa membeli BBM secara bijak, serta dapat membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak perlu khawatir, distribusi BBM terus kita lakukan setiap harinya” tuturnya.