TajukNasional Hasil analisis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan tujuh dari delapan program kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapatkan respons positif dari opini publik di platform digital.
Temuan ini disampaikan dalam Catatan Akhir Tahun 2024 yang dirilis di Jakarta, Kamis (26/12).
Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali, menyebut program-program yang disambut positif mencakup swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah, target pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui transisi energi hijau, makan bergizi gratis untuk menghapus stunting, pembangunan 3 juta rumah, kenaikan upah minimum nasional (UMN) 6,5 persen pada 2025, serta bantuan gizi bagi ibu hamil dan menyusui.
“Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan komputasional selama satu bulan, dari 20 November hingga 20 Desember 2024. Analisis mencakup persepsi publik dari media sosial, platform berbasis web, forum diskusi, dan podcast,” ujar Denny JA.
Program swasembada pangan mencatat respons paling positif dengan 70 persen dari 7.922 percakapan mendukung, meskipun publik mengkritik efisiensi anggaran.
Program kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah juga mendapatkan 71,6 persen sentimen positif dari 17.925 percakapan, dengan tantangan utama pada distribusi anggaran.
Program lainnya, seperti makan bergizi gratis dan pembangunan 3 juta rumah, mendapatkan sentimen positif masing-masing sebesar 52,7 persen dan 53,7 persen.
Namun, kritik muncul terkait realisasi di daerah terpencil dan pendanaan.
Satu program yang menuai respons negatif adalah wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD, dengan 76,3 persen dari 1.629 percakapan menolaknya. Publik khawatir wacana ini akan melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.
Denny JA menyarankan pemerintah fokus pada implementasi program yang didukung publik dan menghindari kebijakan yang kontraproduktif.
“Transparansi dan inklusivitas menjadi kunci untuk memastikan keberhasilan program kerja Presiden Prabowo,” tutupnya.
