Senin, 3 Februari, 2025

Jangan Kaget Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg Sudah Naik

TajukPolitik – PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga LPG non Public Service Obligation (non PSO) atau elpiji nonsubsidi, yakni jenis Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg per 10 Juli 2022.

Kenaikan harga elpiji nonsubsidi di setiap kota dan kabupaten di masing-masing wilayah berbeda-beda. Untuk elpiji 5,5 kg dibanderol dari harga Rp 100.000-127.000 per tabung. Sementara untuk elpiji 12 kg kisaran harganya mencapai Rp 213.000-270.000 per tabung.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, itu merupakan harga resmi yang kini berlaku. Dia kemudian mengimbau konsumen untuk membelinya di agen resmi, agar tidak terjebak kenaikan harga yang tidak seharusnya.

“Saran saya agar membeli ke agen resmi Pertamina,” kata Irto, Senin (11/7).

Secara porsi, Irto menyebut pemakai elpiji 5,5 kg dan 12 kg jumlahnya sekitar 6 persen dari total keseluruhan konsumen.

“Yang 6 persen tersebut konsumennya variatif, ada rumah tangga, ada juga kelompok usaha,” bebernya.

Adapun kenaikan harga elpiji ini terjadi akibat gejolak harga gas alam dunia. Harga elpiji berdasarkan Contract Price Aramco (CPA) belakangan ini memang masih cenderung tinggi.

Tren harga CPA pada Juli ini mencapai USD 725 per metrik ton (MT), atau lebih tinggi 13 persen dari rata-rata CPA sepanjang 2021 lalu.

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Selain itu, Pertamina juga menaikkan harga elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

“Harga bahan bakar Pertamina telah dirancang sebagai wujud apresiasi untuk Anda dalam memberikan pelayanan prima di SPBU kami. Harga bahan bakar berlaku mulai 10 Juli 2022,” demikian pernyataan resmi Pertamina dikutip dari Antara, Minggu (10/7).

Pertamina menyatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya 5 persen dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan, porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter, Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter, dan harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter.Sementara itu, harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai USD 117,62 atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.

PT Pertamina (Persero) mewacanakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian gas elpiji 3 kg atau gas melon.

Hal itu karena Pertamina melihat pengguna gas elpiji 12 kg rentan beralih ke elpiji 3 kg menyusul naiknya harga elpiji yang berukuran lebih besar.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan sistem MyPertamina terkait wacana pembelian elpiji 3 kg dengan menggunakan aplikasi tersebut.

“Masih pengembangan sistem ya. Tentunya ini perlu dikoordinasikan juga dengan stakeholder terkait,” tegas Irto dikutip dari Kompas.com, Senin.

Irto juga mengimbau masyarakat yang menggunakan gas elpiji 12 kg untuk tak berpindah ke gas elpiji 3 kg, meski harganya naik.

Untuk diketahui, PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg sekitar Rp2.000 per kg sejak Minggu (10/7/2022) kemarin.

“Kita tetap menghimbau agar pengguna Elpiji Nonsubsidi tidak berpindah ke Elpiji subsidi,” tuturnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini