TajukPolitik – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Pratai Demokrat, Benny K. Harman usulkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk semua golongan seharusnya bisa berlaku seumur hidup.
Hal itu diungkapkan politisi Demokrat tersebut dalam rapat bersama Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6).
“Kalau itu bagian pelayanan mestinya tidak boleh ada lagi masa berlakunya SIM, harus seumur hidup,” kata Benny.
Dengan menghapus masa berlaku SIM, kata legislator Partai Demokrat itu, berfungsi menutup celah oknum polisi melakukan pungli pengurusan SIM.
“Kalau setiap lima tahun ya itu kan alat cari duit. Jadi kalau bapak konsisten, saya dukung hapus itu, SIM satu kali saja ujian. Itu kalau mau benar,” terangnya.
Benny pun meminta Irjen Firman untuk berani mengambil keputusan, agar marwah Polri di masyarakat selalu dipercaya terutama dalam proses mengurus SIM.
Menurut Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini usulan pemberlakukan SIM seumur hidup merupakan upaya menerapkan sistem yang bersih. “Tapi kalau mau cawe-cawe, polisi mau cawe-cawe di SIM itu caranya, perpanjang SIM. Cabut itu perpanjang SIM, satu kali dikasih seumur hidup,” ujar Benny.
Meskipun demikian dia mengungkapkan, untuk uji kelayakan pembuatan SIM di awal maka perlu diadakan tes dengan panduan yang benar dan baik. Hanya saja, dalam cara untuk menjamin kelayakan seseorang mendapatkan SIM, upaya itu bisa dilakukan dengan ujian pembuatan SIM. “Tapi kontrolnya adalah ujian tadi, kecuali yang mau ditingkatkan SIM A ke SIM C atau SIM B atau apalagi namanya itu silahkan ujian, soal SIM,” ujar dia.
Lebih lanjut dia mendesak Kepala Korlantas untuk bisa menyampaikan audit atau data terkait dengan permohonan SIM. Menurutnya data itu penting mengetahui perihal pemasukan PNBP tahunan dari sektor SIM.
“Bapak Kakorlantas juga harus jelaskan kepada kami berapa yang lulus ujian SIM setiap tahunnya, berapa perpanjangan setiap tahunnya. Saya takut gak punya data, atau datanya tidak akurat, sehingga PNBP ini jangankan 7 triliun mungkin 3 kali lipat, saya punya hak untuk curiga jumlahnya jauh lebih banyak, kecuali bapak menunjukkan kepada saya auditnya mana,” tukasnya.