TajukNasional Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar seluruh menteri dan pejabat tinggi di kabinetnya menggunakan mobil dinas Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad. Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata dukungan terhadap produk dalam negeri dan simbol kebanggaan nasionalisme. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyambut baik keputusan Prabowo dan mengapresiasinya sebagai contoh nyata pemimpin yang memiliki semangat nasionalisme yang kuat.
“Penggunaan produk dalam negeri harus dimulai dari para pemimpin, dan Presiden Prabowo telah memberikan contoh yang baik melalui kebijakan penggunaan mobil Maung sebagai mobil dinas. Ini adalah langkah yang tepat dan sangat menginspirasi bagi jajaran pemerintahan,” ujar Herman kepada media, Senin (28/10).
Herman, yang juga menjabat sebagai legislator yang bermitra dengan BUMN, mendukung penuh kebijakan penggunaan mobil Maung bagi seluruh anggota kabinet. Ia menyebut langkah ini merupakan cerminan kepemimpinan yang mengutamakan kepentingan nasional dan mempromosikan kemandirian industri otomotif dalam negeri.
“Sebagai simbol kebanggaan nasional, mobil Maung adalah pilihan yang tepat. Tentu, agar kebijakan ini dapat diterapkan secara efektif, PT Pindad perlu memastikan kesiapan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan kendaraan dinas pemerintah dalam jumlah besar,” tambah Herman.
Arahan Prabowo ini disampaikan saat kegiatan retreat kabinet beberapa waktu lalu. Kepala Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi, mengonfirmasi bahwa arahan tersebut disampaikan langsung oleh Prabowo sebagai bagian dari upaya memperkuat penggunaan produk lokal di lingkungan pemerintahan. “Pak Prabowo memberikan arahan agar seluruh menteri, wakil menteri, dan kepala badan menggunakan mobil dinas Maung buatan Pindad,” ungkap Hasan kepada awak media.
Hasan menyebut bahwa Prabowo sendiri merasa bangga menggunakan kendaraan produksi Pindad dan ingin menginspirasi pejabat lainnya untuk ikut mendukung industri dalam negeri. Mobil dinas Prabowo saat ini adalah MV3 Garuda Limousine, namun ia menekankan pentingnya komitmen terhadap produk nasional yang diwakili oleh mobil Maung.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa mobil Maung Pindad telah mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 70 persen, yang menunjukkan tingginya keterlibatan komponen lokal dalam produksinya. “TKDN mobil Maung saat ini sudah mencapai 70 persen,” jelas Hasan.
Sebagai kendaraan taktis yang dirancang untuk kebutuhan militer dan sipil, mobil Maung diharapkan dapat memenuhi standar operasional para pejabat negara. Pindad, perusahaan BUMN yang dikenal sebagai produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista), mengembangkan Maung dengan spesifikasi tangguh dan sesuai untuk mobilitas di berbagai medan. Dengan keputusan Prabowo ini, diharapkan kepercayaan terhadap kemampuan produk nasional meningkat, mendorong inovasi dan daya saing produk dalam negeri di pasar global.
Langkah ini bukan sekadar bentuk nasionalisme, tetapi juga cara untuk menguatkan industri dalam negeri serta menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Herman menyatakan, selain kebanggaan atas produk nasional, ada aspek ekonomi yang akan didorong dengan kebijakan ini, terutama dalam peningkatan permintaan produksi massal Maung.
“Kebijakan ini tak hanya memupuk rasa nasionalisme, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi melalui sektor industri otomotif nasional. Jika produksi mobil Maung dilakukan secara besar-besaran, ini akan berdampak pada pertumbuhan industri pendukung lainnya dan menciptakan lapangan kerja baru,” tutup Herman.
Keputusan ini pun diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk lebih menghargai dan menggunakan produk dalam negeri, serta menjadi langkah awal dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri dan unggul di bidang industri.