TajukNasional Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf, menanggapi polemik penundaan pengangkatan calon aparatur sipil negara (CASN) menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ia meminta pemerintah mencari solusi bagi CASN yang terlanjur mengundurkan diri akibat ketidakpastian pengangkatan.
“Kami akan berkonsultasi dengan pemerintah agar ada bentuk bantuan, setidaknya untuk mereka yang saat ini masih menunggu kejelasan status,” ujar Dede Yusuf di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Dede menegaskan perlunya pembenahan sistem pengangkatan ASN agar tidak ada lagi calon yang tertinggal atau terbengkalai dalam proses tersebut.
“Ini amanat yang harus kita kawal. Jangan sampai ada lagi CASN yang tercecer atau pengangkatan yang terus tertunda,” tegasnya.
Menurut Dede, pemerintah meminta waktu untuk merapikan struktur kementerian dan lembaga yang baru dibentuk, serta menyesuaikan dengan pemerintahan daerah yang baru saja menyelesaikan pilkada.
“Daerah-daerah ini juga perlu waktu untuk memahami dan mengelola beban kerja yang ada. Jadi, memang perlu ada ruang untuk menyelaraskan semua ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menegaskan bahwa pengangkatan CASN 2024 harus dilakukan dengan hati-hati.
Penyesuaian jadwal pengangkatan ini telah disepakati bersama antara pemerintah dan Komisi II DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat pada Rabu (5/3/2025).
“Proses pengangkatan serentak ini memerlukan ketelitian dan waktu yang tidak sebentar,” ujar Rini dalam keterangannya, Jumat (8/3/2025).
Rini menambahkan, penyelarasan data formasi, jabatan, dan penempatan masih berlangsung di sejumlah instansi pemerintah. Selain itu, masa terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan ASN di setiap instansi juga berbeda-beda, yang membuat proses ini semakin kompleks.