TajukNasional Persoalan mafia impor bawang putih yang berpengaruh pada stok dan harga di pasaran semakin mendapatkan sorotan.
Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penyelidikan mendalam, terutama terkait dengan kuota impor bawang putih yang terus berulang setiap tahunnya.
Trubus menilai, meskipun impor bawang putih berada di bawah pengawasan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, hal tersebut seharusnya dapat ditelusuri lebih lanjut oleh KPK.
“Melihat kebijakan yang ada, terutama yang berkaitan dengan impor bawang putih, itu sangat penting untuk didalami oleh KPK,” ujarnya pada Sabtu (1/3).
Lebih lanjut, Trubus menekankan bahwa pengusutan mafia impor ini sangat relevan dengan program swasembada pangan yang sedang digalakkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pasalnya, mafia impor bawang putih dapat mengganggu kestabilan pasokan dalam negeri dan berpotensi merugikan petani lokal serta konsumen.
Trubus juga mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang perlu diambil KPK adalah dengan memeriksa ketersediaan stok bawang putih yang sebenarnya.
“Pertanyakan stoknya dulu, lihat dan inventarisasi stok bawang putih yang ada saat ini. Kemudian, tanyakan mengapa impor itu masih terus dilakukan,” tambahnya.
Pengamat ini menegaskan bahwa kasus mafia impor bawang putih harus ditangani dengan serius, agar tidak ada pihak yang memanfaatkan celah dalam sistem untuk mengendalikan harga dan stok komoditas penting tersebut.
Hal ini menjadi krusial demi tercapainya ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia.