Tajukpolitik – Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, menegaskan bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim harus bertanggung jawab atas banyaknya guru terjerat pinjaman online (pinjol).
Hal ini ia sampaikan menanggapi banyaknya fenomena para guru yang terjerat pinjol dikarenakan kesejahteraan yang diterima oleh guru masih sangat kurang.
Hari juga menyebut jika guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim dari “digugu lan ditiru” atau orang yang dipercaya dan diikuti.
“Namun saat ini guru banyak terjerat pinjol karena beberapa faktor, yaitu gaji kecil, gaya hidup dan kurang pengetahuan soal pinjol,” ujar Hari, Minggu (12/5).
Apalagi, kata Hari, sebanyak 43 persen guru terjebak pinjol. Untuk itu, hal tersebut harus menjadi perhatian khusus pemerintah.
“Tentunya akses pembiayaan bagi guru harus dipermudah dan dicarikan solusi,” tegas Hari.
“Kita bangga dengan target Indonesia emas 2045 tapi para pengajar (guru) masih dalam kesulitan dalam keuangan,” tambah Hari.
Berdasarkan data yang ditangani oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal banyak guru yang terjebak dalam pinjaman online (Pinjol) ilegal.
Hal tersebut disampaikan Kristina Nimas Wijayani dari OJK Tegal saat menjadi narasumber dalam seminar penyuluhan jasa keuangan dengan Waspada Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal, Selasa (7/5/2024).
“Dari kasus yang ditangani oleh OJK bisa diketahui kasus terbanyak dialami oleh masyarakat yang berprofesi sebagai guru. OJK mencatat kasus pinjol banyak dialami oleh tenaga pendidik (guru) yaitu 42 persen dari jumlah keseluruhan kasus yang ditangani,” ujar Kristina Nimas Wijayani dari OJK Tegal.